7 Balita Jadi Korban Gas Air Mata
Jumat, 30 Maret 2012 – 11:19 WIB
TERNATE-Tembakan gas air mata yang dilakukan petugas kepolisian untuk memukul mundur massa aksi, ternyata berimbas luas sampai di pemukiman warga. Bahkan sedikitnya, tujuh balita ikut menjadi korban. Ketujuh balita yang menjadi korban gas air mata itu di antaranya, bayi berusia 5 bulan milik pasangan Irwan dan Ona, bayi dari Sudirman Adam dan Nurhayati yang masih berusia 23 hari, Alfajri 7 bulan bayi Supriadi Yusuf dan Rahmi, Liandra 4 bulan, bayi dari Rahman Jabar dan Sulastri A Rivai, Radith 6 tahun anak dari Lutfi dan Dahlia, Muhammad Radit 8 Tahun anak dari Bahrun Majid dan Nurwaida.
Kejadian ini terjadi di seputaran Kelurahan Akehuda ketika polisi menghalau aksi mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM Kamis (28/3), sekitar pukul 15.30 WIT. Tembakan gas air mata ke arah massa aksi ternyata dampak sampai ke pemukiman warga.
Selain karena massa yang berada dekat dengan pemukiman, hembusan angin membuat gas air mata yang ditembakan polisi, masuk ke rumah warga. Akibatnya, 7 balita yang ada RT 05 dan 10 Kelurahan Akehuda terkena gas air mata, dan mengalami sesak napas. Bahkan, salah seorang balita mengalami bengkak di kelopak mata.
Baca Juga:
TERNATE-Tembakan gas air mata yang dilakukan petugas kepolisian untuk memukul mundur massa aksi, ternyata berimbas luas sampai di pemukiman warga.
BERITA TERKAIT
- Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Oknum Kades di Jember Ditahan Polisi
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- 22 Los Pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodoha Kendari Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer