7 Hal yang Harus Ditanamkan Ortu agar Anak Memiliki Soft Skill

7 Hal yang Harus Ditanamkan Ortu agar Anak Memiliki Soft Skill
Pemahaman orang tua mengenai soft skill akan sangat membantu anak menghadapi dunia kerja dan sosial secara baik. Ilustrasi Foto: Soetomo Samsu/JPNN.com

Kelima, ajak anak menggali ide-ide pengembangan mengenai sesuatu

Prinsip ini bisa diambil dari fenomena yang terjadi di sekitar, misalnya seorang wiraswasta yang selalu menemukan ide baru untuk mengembangkan produk.

Fakta itu dijadikan bahan oleh orang tua untuk mengajak anak selalu berpikir mengenai ide-ide pengembangan.

Contoh lain, misalnya, ketika mengerjakan pekerjaan rumah (PR) membutuhkan penggaris, sementara penggaris yang dicari tidak ditemukan, orang tua bisa mengemukakan ide agar anak menggunakan sampul buku yang tebal dan alat bantu lainnya.

Intinya, anak perlu dibiasakan untuk berpikir selalu ada jalan keluar dari setiap persoalan yang kita hadapi.

Keenam, mempertimbangkan risiko atas segala keputusan yang dipilih

Untuk mengalami apa risiko yang akan dihadapi dari setiap keputusan, anak perlu mengalami langsung dan bukan sekadar pengetahuan.

Misalnya, ketika anak malas untuk mengerjakan tugas sekolah di rumah, sesekali biarkan keputusan itu diambil oleh anak, orang tua cukup mengingatkan bahwa semua itu ada risiko, seperti dimarahi oleh guru.

Setelah mengalami risiko itu, orang tua bisa masuk ke dalam pikiran anak dan berdiskusi bahwa tidak mengerjakan tugas sekolah itu membuat anak tidak nyaman.

Untuk menguji apakah anak sudah memahami risiko atas tindakannya, sesekali biarkan anak ketika tidak mau mengerjakan tugas dalam suasana bergurau.

Ada 7 hal yang harus ditanamkan orang tua kepada anaknya agar memiliki soft skill memadai untuk bekal menghadapi masa depan, termasuk dunia kerja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News