7 Juta Liter Air Bersih Disalurkan ke Ratusan Ribu Warga Terdampak Kekeringan di Jateng
Nana mengaku akan terus menjalin koordinasi dengan bupati dan wali kota, terutama yang lokasi TPA di wilayahnya pernah terbakar.
Sementara itu, antisipasi kemarau dan kekeringan juga dilakukan dalam hal ketersediaan pangan.
Sejauh ini, Jateng sebagai penumpu pangan nasional telah mendapatkan bantuan pompanisasi dan irigasi perpompaan untuk lahan pertanian.
"Program ini sudah dan sedang berjalan. Kami harapkan hasilnya akan lebih baik, masyarakat tetap bisa menanam pada musim kemarau," katanya.
Sejauh ini, lanjut Nana, memang sudah ada daerah yang menyatakan siaga kekeringan. Selain itu, sudah ada daerah yang meminta suplai air bersih untuk masyarakatnya.
Pemprov Jawa Tengah melalui BPBD Jateng juga sudah melakukan pemetaan lokasi-lokasi rawan. Selain itu, pemprov juga menyiagakan personel dan droping air bersih dengan koordinasi kabupaten/kota.
"Selama ini pun kami sudah berupaya mencari sumber air. Ada program SPAM dengan mencari sumber air dan mendistribusikan ke masyarakat," papar Nana.
Upaya lain dalam mengantisipasi musim kemarau dan kekeringan adalah berkolaborasi dengan perusahaan melalui program corporate social responsibility (CSR). Selain itu, juga menyiapkan modifikasi cuaca dengan bantuan BNPB. (*/jpnn)
Sebanyak 7 juta liter air bersih sudah disalurkan ke ratusan ribu warga terdampak kekeringan di Jawa Tengah.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : JPNN.com
- Pj Gubernur Jateng Meresmikan 8 Proyek di Purworejo
- Ditarget Dua Pekan, Nana Sudjana Gerak Cepat Selesaikan Pemblokiran Rekening UD Pramono
- Masih Ada Warga Jakarta Beli Air Bersih Pakai Jeriken, Beginilah Janji Ridwan Kamil
- Kinerja Pelayanan Publik Pemprov Jateng Diganjar Penghargaan dari ORI
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Sejumlah Desa di Banyumas Masih Terdampak Kekeringan