7 Komandan Garda Revolusi Tewas Dibom
Senin, 19 Oktober 2009 – 05:50 WIB
Sebelumnya Iran sempat menuduh Inggris dan AS mendukung gerakan pemberontak Jundullah di beberapa area perbatasan khususnya di Provinsi Sistan-Baluchestan.
"Musuh dari revolusi Islam khususnya AS adalah pendukung utama jaringan teroris," tutur Borujerdi seperti dikutip AFP.
"Tidak ada keraguan, aksi keji dan tak berperikemanusiaan ini termasuk dalam strategi setan orang asing dan musuh rezim yang mencoba merusak kesatuan Shiah dan Sunni," ujar Garda Revolusi.
Serangan ini merupakan yang paling mematikan sejak pemboman Februari 2007 lalu di Zahedan ibu kota Provinsi Sitan-Baluchestan. Saat itu korban tewas mencapai 13 jiwa. Aksi kekerasan dan teroris kerap terjadi di Provinsi Sitan-Baluchestan. Warga Baluch dari Sunni merupakan penduduk minoritas sedangkan syiah sebagai penduduk mayoritas. Provinsi ini kerap menjadi tempat terjadinya perselisihan antara pasukan keamanan, pemberontak sunni dan pedagang obat-obatan. (war/ami)
TEHERAN- Serangan bom bunuh diri membubarkan pertemuan yang dihelat Garda Revolusi Iran. Tujuh komandan pasukan elite Iran tewas. Total, sedikitnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha
- Bus Wisata Masuk Jurang, 19 Penumpang Tewas, Sopir Selamat
- Joe Biden Larang Pabrik Baja Amerika Dijual ke Perusahaan Jepang
- Ekonomi Vietnam Makin Maju, Hanoi Jadi Kota Paling Tercemar di Dunia