7 Poin Jawaban Din Syamsuddin, ke-4 Akui Penilaian Moeldoko Benar
"Akhirnya KAMI mengingatkan Bapak KSP Moeldoko dan jajaran kekuasaan untuk tidak perlu melempar 'ancaman' kepada rakyat. Pada era demokrasi modern dewasa ini arogansi kekuasaan, sikap represif dan otoriter sudah ketinggalan zaman," tulis tokoh asal Sumbawa, NTB ini.
Din Syamsuddin yang pernah ditugaskan sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Perabadan namun mengundurkan diri, menyampaikan bahwa ancaman dari Moeldoko membuat KAMI semakin tertantang untuk menggencarkan perjuangan.
"Bagi KAMI semakin mendapat tantangan dan ancaman akan menjadi pelecut untuk tetap beristikamah dalam perjuangan. KAMI bukan kumpulan orang-orang pengecut, karena para insan yang bergabung dalam KAMI adalah mereka yang menyerahkan segala urusan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, dan hanya takut kepadaNya," pungkas Din Syamsuddin.(fat/jpnn)
Berikut jawaban lengkap Presidium KAMI Din Syamsuddin menanggapi ancaman Kepala Staf Presiden Moeldoko:
M. Din Syamsuddin
Presidium KAMI
Bismillahirrahmanirrahim
Membaca di media massa berita bahwa Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko memperingatkan KAMI dalam nada keras mengancam, meminta KAMI untuk menyampaikan aspirasi lewat jalur hukum, dan menganggap KAMI hanyalah sekumpulan kepentingan, izinkan saya atas nama Majelis Penyelamatan Indonesia/Deklarator KAMI menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
Jawaban lengkap Presidium KAMI Din Syamsuddin, menanggapi pernyataan keras Kepala KSP Moeldoko.
- Platform MDI Resmi Meluncur, Moeldoko: Jangan jadi Pemain Tanah Abang Terus
- Pembubaran Diskusi Merusak Demokrasi, Sahroni Puji Langkah Cepat Polisi Menangkap Pelaku
- Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi, Din Syamsuddin: Refleksi dari Kejahatan Demokrasi
- Cerita Din Soal Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi di Hotel Grand Kemang, Hmm...
- Polisi Sudah Tahu Pelaku yang Membubarkan Paksa Diskusi di Kemang
- Moeldoko: Kami Tidak Mendukung Mobil Hybrid dapat Subsidi, ya