7 Tahun Bombardir Yaman, Saudi Kini Mengaku Ingin Ciptakan Perdamaian
jpnn.com, RIYADH - Arab Saudi menanggapi positif usulan utusan khusus PBB Hans Grundberg tentang gencatan senjata di Yaman, kata pejabat Arab Saudi pada Kamis (31/3).
Grundberg mengaku dia terlibat dengan pihak-pihak bertikai di Yaman untuk mencapai gencatan senjata selama bulan suci Ramadan yang dimulai pekan ini.
Selama tujuh tahun terakhir, koalisi pimpinan Arab Saudi memerangi kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran.
"Kami menanggapi secara positif gencatan senjata dan kami mendukung usulannya tentang gencatan senjata," kata pejabat tersebut lewat pernyataan.
Riyadh berusaha untuk mundur dari konflik yang terlihat di kawasan sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran.
Grundberg pada Kamis bertemu dengan kepala perunding Houthi di Muscat dan perdana menteri pemerintahan dukungan Arab Saudi di Riyadh untuk membahas gencatan senjata.
Mereka juga membicarakan "langkah-langkah kemanusiaan untuk memberi ruang gerak bagi individu dan komoditas penting ke, dari dan di Yaman", menurut kantornya.
Dua sumber yang mengetahui isu tersebut menyebutkan bahwa usulan PBB, yang didukung AS, yakni gencatan senjata sementara dengan imbalan izin bersandar kapal pengangkut bahan bakar di pelabuhan Hodeidah yang dikuasai Houthi.
Selama tujuh tahun terakhir, koalisi pimpinan Arab Saudi membombardir Yaman dengan dalil memerangi kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran.
- Dunia Hari Ini: Berencana Tulis Ulang Lagu Kebangsaannya, Arab Saudi Gandeng Hans Zimmer
- Rombak Lagu Kebangsaan, Arab Saudi Gandeng Komponis Yahudi
- Donald Trump Dilantik, Raja Arab Utus Dubes Cantik
- Berulah Lagi, Warga Arab Aniaya Marbut Masjid di Puncak Bogor
- Pemerintah Imbau Jemaah Asal Indonesia Tidak Berulah
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah