7 WNI Ikut Melawan Gempuran Tentara Filipina, Satu Diduga Tewas
jpnn.com, JAKARTA - Tujuh WNI diduga terlibat dalam aksi teror di Kota Marawi, Mindanao, Filipina. Bersama kelompok Maute yang sudah berbaiat kepada ISIS, mereka melawan gempuran militer setempat.
Philippine National Police (PNP) bersama Polri memasukkan mereka dalam daftar pencarian orang (DPO).
Hingga kemarin (31/5), konflik yang membuat Marawi berubah menjadi medan tempur masih berlanjut.
Informasi WNI terlibat dalam konflik tersebut sempat simpang siur. Keterangan dari PNP dan Polri menegaskan hal itu.
”Otoritas kepolisian Filipina (PNP) merilis ada tujuh WNI yang patut diduga terlibat dalam penyerangan terhadap Kota Marawi di Filipina Selatan,” terang Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Martinus Sitompul kemarin. Tujuh WNI itu berasal dari beberapa daerah di Indonesia.
Menurut Martin tujuh WNI itu bertolak dari Indonesia dan masuk Filipina secara resmi. Mereka memiliki paspor.
”Sudah bisa dikonfirmasi bahwa mereka berangkat karena ada catatan dari pihak kepolisian,” ungkap dia. Berdasar data dari PNP dan Polri, foto empat dari tujuh WNI itu sudah disebar.
Sedangkan tiga lainnya belum lantaran kepolisian Filipina maupun Indonesia belum mengantongi foto mereka.
Tujuh WNI diduga terlibat dalam aksi teror di Kota Marawi, Mindanao, Filipina. Bersama kelompok Maute yang sudah berbaiat kepada ISIS, mereka melawan
- Selundupkan Narkoba di Selangkangan, 2 Penumpang Feri Dibekuk Petugas Bea Cukai Batam
- Mengapa Pengambilan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders tak di Indonesia?
- Indonesia Luncurkan Layanan Paspor Elektronik di Malaysia
- Pengumuman untuk Seluruh WNI: Jangan Bepergian ke Lebanon, Iran dan Israel
- Dirjen Imigrasi Buka Layanan Paspor Elektronik untuk WNI di Frankfurt
- Vietnam Dilanda Topan Yagi, Bagaimana Kondisi WNI di Sana?