70 Persen Sawah Tidak Berfungsi Maksimal
Sabtu, 08 September 2012 – 16:10 WIB
TOUNA - Tujuh lokasi jaringan irigasi dari delapan jumlah irigasi yang tersebar di wilayah Kabupaten Tojo Unauna (Touna) rupanya belum didukung dengan penyiapan sarana dan prasarana jaringan tersier sawah. Delapan irigasi itu, terletak di Borone Kiri dan Kanan, Betauwa, Tayawa, Lemoro, Kabalo, Mawomba dan Uekuli. Dua kendala tersebut aku Taslim pria lulusan Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Sidera Donggala (sekarang Kabupaten Sigi) tahun 1988 ini, merupakan pekerjaan yang harus dituntaskan. Terkait dengan belum terbangunnya jaringan tersier sawah kata dia, tahun ini dibangun desain perencanaan pembangunan jaringan tersier sebelum tahun 2013. “Estimasi kasar, maksimal pembangunan irigasi sekitar + Rp15 miliar,” ujarnya.
Sekira 70 persen khususnya jaringan tersier sawah ujar Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan (Distanbunak dan Keswan) Touna, Ir Taslim Lasupu tidak berfungsi maksimal.
Ada dua kendala yang mendera masalah tersebut, yaitu belum terbangunnya jaringan tersier di lokasi irigasi dan kondisi jaringan tersier yang rusak parah, akibat dihantam musibah banjir belum lama ini. “Banyak sawah tidak berfungsi. Prasarana kita yang masih lemah. Ini persoalan, bagaimana kalau prasarana kita tidak bagus. Sama seperti mobil tua dipaksa berlari cepat,” kata Taslim kepada Radar Sulteng (Grup JPNN).
Baca Juga:
TOUNA - Tujuh lokasi jaringan irigasi dari delapan jumlah irigasi yang tersebar di wilayah Kabupaten Tojo Unauna (Touna) rupanya belum didukung dengan
BERITA TERKAIT
- Korban Meninggal Akibat Miras Oplosan di Cianjur Bertambah jadi 8 Orang
- Truk Terguling & Menimpa Minibus di Palabuhanratu, Empat Orang Tewas
- Bawa 42 Paket Ganja, Calon Penumpang Ditangkap di Bandara Sentani Papua
- Dorong Kantor Ledeng jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia, Pj Wali Kota Palembang Menyambangi UNESCO
- 9 Orang Berpesta Miras di Cianjur, 3 di Antaranya Tewas
- Gempa M 5,2 Terjadi di Pesisir Barat Lampung, Tidak Berpotensi Tsunami