70 Tahun Bom Hiroshima: Bukan Kekalahan Jepang Tapi Kejahatan Perang

Dunia berubah selamanya ketika pesawat AS menjatuhkan bom atom pertama di kota Jepang, Hiroshima, 70 tahun yang lalu. Bagi warga Jepang dan sejarawan, bom ini memiliki makna yang berbeda.
Pihak Amerika mengatakan, mereka mengambil langkah drastis untuk mengakhiri lebih awal Perang Dunia II dan menyelamatkan nyawa ratusan ribu tentara AS, tapi narasi resmi ini sekarang dibalikkan.
Pada 6 Agustus 1945, bom atom pertama di dunia meledak di atas Hiroshima, memusnahkan pusat kota dan menewaskan sekitar 140.000 orang pada akhir tahun itu.
Korban selamat, Keiko Ogura, mengatakan, bom Hiroshima dan Nagasaki adalah kejahatan perang. (Foto: Reuters/The National Archives)
Keiko Ogura berusia delapan tahun saat itu, dan hanya berada 2,4 kilometer dari lokasi kejadian.
Ia ingat saat dirinya tengah dikepung api.
"Sebuah kilatan cahaya dan ledakan membanting saya ke tanah dan saya kehilangan kesadaran. Saya bangun, saat itu gelap dan semua orang menangis," kenangnya.
Keiko mengatakan, bom atom Hiroshima dan lainnya di Nagasaki yang terjadi tiga hari kemudian, yang menewaskan 70.000 orang lebih, adalah kejahatan perang.
Dunia berubah selamanya ketika pesawat AS menjatuhkan bom atom pertama di kota Jepang, Hiroshima, 70 tahun yang lalu. Bagi warga Jepang dan sejarawan,
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia