71 RS Swasta di DKI Tak Terima Pasien BPJS
Tetapi Tetap Wajib Sediakan Ruang untuk Pasien Emergency
“Ya enggak lah (berdampak pada layanan kesehatan). Kita sudah (bekerja sama) cukup banyak. RS (swasta) 81, puskesmas 340, klinik 88. Ini sudah sangat banyak dibandingkan dengan daerah lain,”paparnya.
Masalahnya, lanjut Dien, banyak warga yang belum tahu alur pengobatan yang benar. Dia menjelaskan, puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan. Selama ini, bila ingin berobat, warga langsung menuju RS. Akibatnya, pasien RS membeludak.
“Ini yang perlu kita sosialisasikan. Masyarakat masih belum care. Padahal, ada klinik. Ada puskesmas sebagai ujung tombak,” terangnya.
Dia menyatakan, pihaknya terus mendorong berbagai upaya agar masyarakat menjadikan puskesmas dan klinik sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan. (bad/dwi)
JAKARTA PUSAT - Tidak semua rumah sakit (RS) swasta di DKI Jakarta saat ini bergabung dan terlibat dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS