72 Pesilat Ditangkap oleh Jajaran Polda Jatim, Kasus Apa?
jpnn.com, SURABAYA - Jajaran Polda Jawa Timur menangkap puluhan pesilat yang terlibat kasus kekerasan di berbagai daerah selama September-Oktober 2021.
Puluhan 72 pesilat ditangkap oleh delapan polres dan polresta jajaran Polda Jatim, yaitu Polres Lamongan, Jombang, Kediri, Gresik, Nganjuk, Blitar, Bojonegoro, dan Polresta Malang.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko menyebut dari 72 pelaku, 53 di antaranya dewasa, sedangkan 19 sisanya masih di bawah umur.
"Para pelaku melakukan kekerasan secara bersama-bersama dengan konvoi di jalan setelah melaksanakan kegiatan latihan rutin," kata Gatot, Kamis (28/10).
Menurut Gatot, Polda Jatim tidak akan memberikan ruang kepada pelaku tindak pidana kekerasan termasuk yang dilakukan para anggota perguruan pencak silat di Jatim.
"Polda Jatim akan melakukan tindakan hukum secara tegas, termasuk kepada para ketua perguruan pencak silat yang anggotanya terlibat hukum sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku," tegasnya.
Sementara itu, bagi pelaku yang masih di bawah umur atau tersangka anak (ABH) tidak dilakukan penahanan.
Hal itu merujuk pada ketentuan dalam Pasal 19 dan Pasal 32 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
Puluhan pesilat ditangkap jajaran Polda Jatim. Anggota sejumlah perguruan silat itu terancam hukuman berat lantaran telribat kekerasan jalanan.
- KPPB Gelar Dunia Tanpa Luka, Meiline Tenardi Serukan Setop Kekerasan terhadap Perempuan
- Guru Les di Palembang Ditangkap Gegara Pelecehan Seksual terhadap Murid
- Petrokimia Gresik Terima Penghargaan Pelabuhan Sehat dari Kemenkes
- Bos Toko Roti Penganiaya Karyawati di Cakung Ditangkap di Hotel
- Sindikat Judol Internasional di Jatim Dibongkar, Rano Alfath Minta Polri Selalu 2 Langkah
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti