75 Persen Perusahaan Pernah Terkena Ransomware, Setengah Data Disandera Peretas

75 Persen Perusahaan Pernah Terkena Ransomware, Setengah Data Disandera Peretas
Media briefing peluncuran Veeam Cyber Secure untuk pasar Indonesia. Foto: Mesya/JPNN.com

"Program komprehensif ini dirancang berdasarkan best practices Veeam dalam penerapan dan pengelolaan backup, guna memberi perlindungan sebelum, selama dan sesudah insiden atau serangan siber," ujarnya.

Veeam Cyber Secure juga menjadi program pertama dalam portofolio resiliensi data Veeam yang menyertakan kemampuan mutakhir setelah perusahaan melakukan akuisisi terhadap Coveware, baru-baru ini. Dengan program Veeam Cyber Secure, para pelanggan akan menerima layanan respons kelas dunia ketika terjadi insiden, yang dihadirkan oleh Veeam melalui Coveware, untuk memastikan organisasi mereka mendapatkan dukungan yang paling komprehensif saat terjadi serangan.

Dia menjelaskan ketika terjadi serangan, para pelanggan Veeam Cyber Secure mendapatkan bantuan dari tim support dan respons selama 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, dengan waktu respons pertama minimum 30 menit. Bantuan tersebut termasuk seorang account manager khusus untuk memberikan bantuan segera, dan Veeam SWAT Response Team, yang siap terjun langsung membantu mereka.

"Pelanggan yang sedang menghadapi serangan ransomware akan selalu mendapatkan prioritas dalam penanganan masalah agar mereka mendapatkan penanganan yang tepat dan efisien yang mereka butuhkan untuk meminimalkan downtime," tegasnya.

Dengan Coveware yang kini terintegrasi di dalam program Veeam Cyber Secure with the Coveware Incident Response Retainer, para pelanggan akan mendapatkan bantuan dari para pakar ransomware terbaik di Veeam untuk menanggulangi dua insiden setiap tahunnya.

Pascainsiden, program Veeam Cyber Secure memberikan garansi senilai USD 5 juta. Veeam sangat yakin bahwa pelanggan yang mengambil pendekatan resiliensi data bisa pulih dengan cepat dari serangan ransomware dengan backup yang bersih dan handal, termasuk garansi yang akan menanggung setiap biaya pemulihan data.

“Meskipun perusahaan-perusahaan di Indonesia tengah menghadapi beberapa kondisi yang paling tidak bersahabat dan ketidakpastian, mereka dan pelanggan mereka harus tetap yakin bahwa mereka akan terus beroperasi," pungkasnya. (esy/jpnn)


Sedikitnya 75 persen perusahaan pernah terkena ransomware, setengah datanya pun disandera peretas.


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News