77 Ekor Trenggiling Dilepas di Hutan Sibolangit
Sabtu, 02 Maret 2013 – 08:57 WIB
Dia menyebutkan, dari sejumlah hewan langka yang ada di Sumut, Trenggiling menjadi satwa yang paling sering diselundupkan. Jalur penyelundupan yang paling sering dipakai yakni, Aceh dan Riau.
"Dari Harimau ataupun Gajah, Trenggiling menjadi hewan yang paling sering diselundupkan. Pintu masuknya dari beberapa wilayah Sumut, seperti Aceh, Riau dan Jambi. Terkadang ada juga yang diselundupkan melalui Sumbar, namun tidak terlalu sering," ungkapnya.
Istanto mengungkapkan, populasi Trenggiling yang paling banyak dapat ditemui di Leuser. Bahkan, jumlahnya pun belum sempat dihitung. Istanto menyebutkan, selain berkahasiat untuk kosmetik dan bahan baku sabu-sabu, kenikmatan daging Trenggiling dan nilai jualnya yang tinggi menjadikan Trenggiling kerap diincar dan diselundupkan ke negara luar.
"Sisiknya untuk kosmetik dan bahan sabu-sabu. Kemudian untuk obat-obatan dan dagingnya untuk di sup. Kisarannya, kalau satu ekor dapat dijual mencapai Rp5juta di negara luar," bebernya.
MEDAN- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Sumatera Utara, melepas 77 ekor satwa liar Tringgiling di Hutan Lindung Sibolangit,
BERITA TERKAIT
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang