77 Ekor Trenggiling Dilepas di Hutan Sibolangit

77 Ekor Trenggiling Dilepas di Hutan Sibolangit
77 Ekor Trenggiling Dilepas di Hutan Sibolangit
Dia menyebutkan, dari sejumlah hewan langka yang ada di Sumut, Trenggiling menjadi satwa yang paling sering diselundupkan. Jalur penyelundupan yang paling sering dipakai yakni, Aceh dan Riau.

"Dari Harimau ataupun Gajah, Trenggiling menjadi hewan yang paling sering diselundupkan. Pintu masuknya dari beberapa wilayah Sumut, seperti Aceh, Riau dan Jambi. Terkadang ada juga yang diselundupkan melalui Sumbar, namun tidak terlalu sering," ungkapnya.

Istanto mengungkapkan, populasi Trenggiling yang paling banyak dapat ditemui di Leuser. Bahkan, jumlahnya pun belum sempat dihitung. Istanto menyebutkan, selain berkahasiat untuk kosmetik dan bahan baku sabu-sabu, kenikmatan daging Trenggiling dan nilai jualnya yang tinggi menjadikan Trenggiling kerap diincar dan diselundupkan ke negara luar.

"Sisiknya untuk kosmetik dan bahan sabu-sabu. Kemudian untuk obat-obatan dan dagingnya untuk di sup. Kisarannya, kalau satu ekor dapat dijual mencapai Rp5juta di negara luar," bebernya.

MEDAN- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Sumatera Utara, melepas 77 ekor satwa liar Tringgiling di Hutan Lindung Sibolangit,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News