77 Guru Anak TKI Mengundurkan Diri
jpnn.com - JAKARTA--Meski diberi gaji dan insentif tinggi, banyak guru yang telah dikirimkan ke Sabah, Malaysia, mengundurkan diri. Mayoritas beralasan tidak siap mental mengajar anak TKI di Sabah.
"Sejak tahun 2011, Kemendikbud telah mengirimkan 299 guru selama lima tahap ke Sabah. Jumlah itu berkurang karena ada 77 guru mengundurkan diri," ungkap Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, Anas M Adam di Jakarta, Senin (16/11)
77 guru yang mengundurkan diri itu, lanjutnya, karena tidak siap mental untuk mengajar, bukan lantaran ilmu pengetahuan yang dimiliki. "Mereka kurang kesiapan mental untuk mengajar anak TKI," ucapnya.
Menyikapi hal itu Kemendikbud memberikan bimbingan teknis kepada guru-guru yang akan mengajar anak TKI untuk mengantisipasi terjadinya pengunduran diri guru setelah mengajar di lokasi penempatan.
Selain bimtek, Anas menjelaskan, pada proses seleksi tahun ini guru diberikan tes yang bertahap dan berjenjang. Tahap tes itu mencakup tes administratif, tertulis, wawancara, dan micro teaching.
Pada tes tertulis terdapat lima Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai penyeleksi, yaitu Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Semarang, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas Negeri Medan.
"Walaupun di lima LPTK, tapi guru-guru dari penjuru Indonesia dapat mendaftar," terangnya. Guru yang telah lolos tes administratif mengikuti tes potensi akademik (TPA), wawancara, dan micro teaching yang dilakukan tim seleksi pusat. (esy/jpnn)
JAKARTA--Meski diberi gaji dan insentif tinggi, banyak guru yang telah dikirimkan ke Sabah, Malaysia, mengundurkan diri. Mayoritas beralasan tidak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia
- Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second Life