77 Kasus Kekerasan di Aceh Jelang Pemilu
“Untuk mengatasi peristiwa kekerasan, Kapolri mengirimkan 3 SSK Brimob yang jumlahnya 341 personil serta 3 tim pasukan antiteror. Bahkan setelah peristiwa penembakan yang menggunakan Avtomat Kalashnikova (AK) sehingga menelan 3 korban jiwa, Kapolri langsung merespon dengan mengirim satu batalyon tambahan Brimob ke Aceh,” katanya.
Rilis YLBHI juga memerlihatkan untuk sebaran peristiwa kekerasan di Aceh, paling banyak terjadi di Aceh Utara dengan 32 kasus. Disusul Kota Lhokseumawe 11 kasus, Pidie 6 kasus dan Banda Aceh 5 kasus. Selain itu di Aceh Besar dan Aceh Timur masing-masing terjadi 4 kasus, Aceh Selatan 3 kasus dan Bireuen 2 kasus.
“Sebaran daerah tempat terjadinya peristiwa kekerasan juga bertambah. Kalau awalnya hanya di 14 kabupaten/kota, saat ini sudah merembet ke wilayah tengah daerah Aceh. Daerah tersebut yaitu Bener Meriah, Aceh Tengah dan Aceh Tenggara. Peristiwa yang terjadi di Bener Meriah dan Aceh Tenggara yakni peristiwa bentrokan antara kader/simpatisan dari Partai Aceh dan Laskar Pembela Tanah Air (PETA),” katanya.(gir/jpnn)
JAKARTA – Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) merilis setidaknya telah terjadi 77 kasus kekerasan dan intimidasi di Provinsi Nanggroe
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemprov Uji Coba Helipad Kantor Gubernur Papua Barat
- Menyamar Jadi Pembeli, Polisi Tangkap Wiraswasta & Mahasiwa Pembawa 2,6 Kg Sabu-Sabu di Siak
- 4 Rumah dan 1 Bengkel di Agam Terkena Longsor, 22 Jiwa Terdampak
- PAM Jaya Pasang Pompa Alkon, Masyarakat Bilang Begini soal Dampaknya
- Bus Rombongan SMP Bogor Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, 4 Orang Tewas
- PPPK 2024 Tahap II, 204 Tenaga Non-ASN Sudah Mendaftar