77 Perusahaan di Jakbar Dilaporkan Karyawan Akibat Belum Membayar THR Secara Penuh

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah perusahaan di Jakarta Barat (Jakbar) diduga belum membayar tunjangan hari raya (THR) karyawannya secara penuh pada momen Lebaran 2022.
Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Jakarta Barat telah menerima laporan terkait permasalahan pembayaran THR pada Lebaran 2022 yang melibatkan 77 perusahaan.
Angka tersebut mengalami pertambahan, setelah sebelumnya tercatat ada 40 perusahaan yang dilaporkan pegawainya, pada Selasa (26/4) lalu.
Kepala Seksi Pengawas Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Jakarta Barat Tri Yuni Wanto mengatakan berdasar laporan yang masuk melalui website Kementerian Ketenagakerjaan, ada 80 perusahaan yang dilaporkan.
Namun, kata dia, dua perusahaan di antaranya ternyata bukan di wilayah Jakarta Barat. “Satu laporan sudah dicabut," kata dia saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (11/5).
Menurut Tri, mayoritas laporan tersebut didasari oleh perusahaan yang tidak mau membayar THR pegawai secara penuh.
Perusahaan berdalih tidak bisa membayar THR secara penuh karena kondisi keuangan yang belum stabil di masa pandemi Covid-19.
Tri mengaku pihaknya sudah menindaklanjuti laporan tersebut dengan memberikan surat imbauan untuk membayarkan THR. Pihaknya juga sudah melakukan pemanggilan terhadap perusahaan-perusahaan tersebut.
Sebanyak 77 perusahaan di Jakbar dilaporkan karyawannya akibat belum membayar THR secara penuh pada momen Lebaran 2022.
- Tragis Kematian Pria di Apartemen Cengkareng Jakbar
- Perkuat Komitmen ESG, Telkom Akses Berkontribusi di Bakti Sosial BUMI 2.0
- Perusahaan Digital Buka-bukaan soal Cara Beradaptasi di Berbagai Situasi
- Usut Kasus Digitalisasi, KPK Periksa Bos PT ECS Indo Jaya dan Jaring Mal Indonesia
- PNM Kembali Tebar Reward, Kali Ini Kirim Karyawan ke Hongkong
- Kantongi Izin Fasilitas Kawasan Berikat, Perusahaan Ini Siap Menyerap Ribuan Pekerja