783 Narapidana Terinfeksi HIV

783 Narapidana Terinfeksi HIV
783 Narapidana Terinfeksi HIV
Menurut Sihabudin, workshop itu perlu dilakukan karena pihaknya yakin kalau kerjasama dan kordinasi yang diikuti dengan penelitan bisa menekan angka infeksi baru. "Tujuan utama, supaya para petugas pemasyarakatan mengenai HIV-AIDS, karena dari tahun ketahun jumlah narapidana/tahanan kasus narkoba terus meningkat," imbuhnya.

Di samping itu, Ditjen Pas juga mencoba mengkombinasikan antara bimbingan dan penegakan hukum bagi wabin untuk mengerem laju pertumbuhan virus HIV. Sedangkan bagi wabin yang sudah terlanjut terinfeksi akan dilakukan rehabilitasi dan pelayanan sosial. Muaranya, bisa mengurangi  stigma dan diskriminasi terhadap wabin positif  HIV.

  

Termasuk didalamnya usaha untuk menurunkan angka kematian akibat AIDS. Usaha untuk menanggulangi HIV/AIDS di dalam Lapasa dan rutan sendiri sudah dilakukan sejak 2005, namun hasilnya naik turun. Meski demikian, United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) memberikan apresiasi karena usaha Ditjen Pas Indonesia termasuk yang terbaik.

"Tidak mudah karena butuh komitmen dan keterlibatan semua unit untuk bisa menanggulangi HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba di Lapas, Rutan dan Bapas," tegasnya. Itulah kenapa, dalam workshop tersebut Ditjen Pas mengajak delapan UPT yang tergolong memiliki banyak wabin postif HIV/AIDS.

JAKARTA - Upaya untuk menekan angka warga binaan (wabin) positif HIV/AIDS di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan makin agresif dilakukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News