783 Narapidana Terinfeksi HIV
Rabu, 07 November 2012 – 04:24 WIB
Menurut Sihabudin, workshop itu perlu dilakukan karena pihaknya yakin kalau kerjasama dan kordinasi yang diikuti dengan penelitan bisa menekan angka infeksi baru. "Tujuan utama, supaya para petugas pemasyarakatan mengenai HIV-AIDS, karena dari tahun ketahun jumlah narapidana/tahanan kasus narkoba terus meningkat," imbuhnya.
Baca Juga:
Di samping itu, Ditjen Pas juga mencoba mengkombinasikan antara bimbingan dan penegakan hukum bagi wabin untuk mengerem laju pertumbuhan virus HIV. Sedangkan bagi wabin yang sudah terlanjut terinfeksi akan dilakukan rehabilitasi dan pelayanan sosial. Muaranya, bisa mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap wabin positif HIV.
Termasuk didalamnya usaha untuk menurunkan angka kematian akibat AIDS. Usaha untuk menanggulangi HIV/AIDS di dalam Lapasa dan rutan sendiri sudah dilakukan sejak 2005, namun hasilnya naik turun. Meski demikian, United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) memberikan apresiasi karena usaha Ditjen Pas Indonesia termasuk yang terbaik.
"Tidak mudah karena butuh komitmen dan keterlibatan semua unit untuk bisa menanggulangi HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba di Lapas, Rutan dan Bapas," tegasnya. Itulah kenapa, dalam workshop tersebut Ditjen Pas mengajak delapan UPT yang tergolong memiliki banyak wabin postif HIV/AIDS.
JAKARTA - Upaya untuk menekan angka warga binaan (wabin) positif HIV/AIDS di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan makin agresif dilakukan.
BERITA TERKAIT
- Oknum TNI Pelaku Penusukan 2 Warga di Semarang Berpangkat Kopral Satu
- ReCURE dan SKSG UI Meluncurkan World Terrorism Index 2024
- Banyak Guru Honorer di Jabar Belum Diangkat PPPK, FKGH Tuntut Keseriusan Pemerintah
- Selesai Diperiksa KPK, Sekjen PDIP Melenggang Pulang
- Kepala Daerah Bakal Digembleng Prabowo, Istana: Biar Paham Arah Pembangunan Negara
- Mintarsih Ungkap Banyak Perusahaan Didirikan Purnomo Prawiro Sudah Bangkrut