79,1 Persen Cemas Ukuti Unas

Uji Psikologi Kemendikbud Terhadap Siswa Peserta

79,1 Persen Cemas Ukuti Unas
79,1 Persen Cemas Ukuti Unas
Pertanyaan terakhir adalah, kata Nuh, bagaimana pendapat anda tentang Unas. Ajaibnya, para siswa menjawab 43,7 persen sangat mendorong belajar dan 35,4 persen mendorong belajar. Hanay 20,9 persen yang tidak mendorong belajar. “Perasaan cemas justru menyebabkan siswa untuk belajar dan berusaha. 79,1 persen Unas memotivasi anak untuk belajar. Tapi ada juga 20,9 persen yang tidak mendorong belajar,” tutur bapak satu puteri ini.

Di tempat berbeda, Nuh menegaskan, para 73 siswa yang tertangkap usai tawuran ada kemungkinan tidak lulus. Alasannya, bukan karena nilai rata-rata kurang dari 5,5. Melainkan, tidak memiliki akhlak mulia dan budi pekerti. Namun, keputusan lulus atau tidak diserahkan sepenuhnya kepada sekolah.

“”Ada 4 kriteria yang menentukan kelulusan. Kriteria kelulusan salah satunya kelakuan baik. Kami serahkan sepenuhnya ke sekolah. Apakah memenuhi. Kalau dia divonis kelakukan tidak baik salah satu kriteria kelulusan tidak dipenuhi. Maka dia tidak lulus,” pungkasnya.

Nuh menjelaskan, kalau ada sekolah yang muridnya sering tawuran merupakan tanda bahwa lembaga pendidikan tidak mampu membangun karakter anak. Karenanya, Kemendikbud akan melakukan pembinaan. Tidak hanya kepada siswa melainkan juga kepada sekolah dan dinas pendidikan. “Kalau kepala sekolah tidak mampu maka perlu dilakukan penyegaran pimpinan. Sekolah tidak bisa melepaskan diri dari perilaku anak,” tegasnya.

   

JAKARTA - Kementeria n Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah merampungkan uji psikologis terhadap siswa SMA, MA, dan SMK yang akan mengikuti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News