8 Cara Generasi Milenial Melawan Radikalisme versi Kominfo

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Polhukam Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Bambang Gunawan mengatakan gempuran informasi negatif tentang radikalisme dapat merusak sendi-sendi kebangsaan.
Hal itu disampaikan Bambang lewat webinar terkait Peran Generasi Milenial dalam menangkal paham radikalisme, terorisme dan ekstrimisme yang diselenggarakan Kominfo bekerjasama dengan BEM/DEMA Perguruan Tinggi Agama Islam Se-Indonesia di Jakarta, Kamis (4/2).
“Jika kita tidak siap menghadapi banjir informasi, termasuk konten negatif tentang radikalisme, terorisme dan ekstrimisime, maka itu dapat mengancam keutuhan NKRI,” ujar Bambang.
Lantaran ancaman yang nyata tersebut, Kominfo mendorong agar generasi milenial melakukan berbagai kegiatan untuk melawan faham yang bertentangan dengan Pancasila tersebut.
Tenaga Ahli Utama Kominfo Lathifa Al Anshori menyebut ada delapan cara milenial dan gen z untuk melawan radikalisme.
“Say no to hoax, bekali diri dengan banyak referensi, jadilah anak muda yang kreatif dan inovatif dalam berkarya, aktif menyebarkan pesan damai, open your mind, kuatkan literasi media, hindari kelompok intoleran dengan cara berkumpul dengan orang-orang yang sukses serta terakhir implementasikan makna Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” papar Latifa.
Sementara Deputi 7 Badan Intelijen Negara Wawan Hari Purwanto membeberkan sekitar 16 ribu aktivitas jaringan terorisme ISIS menggunakan medsos untuk propaganda.
Sebanyak 160 grup di medsos digunakan untuk membangun jaringan. Dalam setiap hari ada 90 ribu konten ISIS di medsos.
Generasi milenial menjadi agent of change, juga menjadi pionir dalam melawan radikalisme.
- RUU KUHAP Bolehkan Lapor Polisi Via Medsos, Sahroni: Mudah dan Antipungli!
- Mahasiswa Imbau Masyarakat Jangan Terprovokasi Hoaks di Medsos
- Akademisi: Sebagian WNI di Suriah Layak Mendapat Kesempatan Kedua
- Minta Korlantas Polri Tindak Pelaku Bus Oleng, Sahroni: Cabut SIM Sopir dan Tegur PO-nya
- Gerakan Pemuda Al Washliyah: Rakyat Masih Butuh TNI & Polri
- Viral Kesalahan Penulisan Aksara Jawa, Disdikbud Jateng Minta Maaf