8 Mahasiswa asal Indonesia Telantar di Tiongkok
Awalnya, ada sembilan mahasiswa yang terancam tinggal lebih lama di Tiongkok.
Namun, satu mahasiswa pulang dengan biaya sendiri dari keluarganya.
Di sisi lain, Kabag Bina Kesra I Sekretariat Pemkab Paser Nonding menuturkan, sejatinya pemerintah sudah tidak ada lagi kewajiban menyalurkan dana untuk mahasiswa di Tiongkok.
Pasalnya, anggaran Rp 78 juta yang telah digelontorkan sejak awal kuliah sudah termasuk biaya kepulangan.
Namun, di tengah perjalanan, biaya tersebut dianggap kurang karena tidak sesuai kebutuhan selama kuliah.
Jika pemerintah kembali mengeluarkan anggaran, hal itu akan menjadi temuan karena di luar perjanjian awal.
Meski begitu, setelah berkoordinasi dengan sekretaris kabupaten (Sekkab), pemkab sepakat membiayai kepulangan sembilan mahasiswa tersebut.
Namun, hanya dari Tiongkok ke Jakarta. Sedangkan kepulangan dari Jakarta ke Paser tak ditanggung pemkab.
Delapan mahasiswa asal Kabupaten Paser yang menimba ilmu di Nanjing Institute of Railway Technology (NIRT), Tiongkok bernasib buruk.
- Gelar PTGC di Singapura, Pertamina Ajak Mahasiswa Bangun Masa Depan Energi Berkelanjutan
- Nobar Bandung
- Zulqadri Ansar, Mahasiswa Doktoral Kampus Terbaik di Jerman, Calon Kuat Koordinator PPI Dunia
- Kisah Dua Mahasiswa Indonesia yang Belajar Islam ke Amerika Melalui Beasiswa LPDP
- Ridwan Kamil Bagikan Pengalaman Berbisnis pada Mahasiswa Indonesia di Singapura
- Peserta Ready4Security Rancang Solusi Keamanan Siber di U-Connect