8 Perwira Berpotensi jadi Calon Kapolri Pengganti Jenderal Idham Azis, Ada Geng Solo
Begitu juga kekurangannya, relatif dan normatif karena setiap figur punya kelebihan dan kekurangan. "Itu sangat manusiawi," tegas Neta.
Dia menegaskan, untuk peluangnya tentu ada pada hak prerogatif presiden. Menurutnya pula, soal peluang siapa yang akan menjadi Kapolri dari kedelapan figur itu baru bisa terbaca sebulan menjelang pergantian.
Namun, Neta mengungkap, bersamaan dengan maraknya bursa calon Kapolri, muncul tiga isu yang menjadi bahasan di kalangan elite pemerintahan, terutama di internal Polri.
Pertama, berkembangnya isu bahwa masa jabatan Kapolri Idham Azis akan diperpanjang setahun. Menurut Neta, isu ini berkembang meski tidak realistis dan melanggar Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri.
Sebab, Neta menjelaskan, dalam UU itu, perwira Polri yang bisa diperpanjang masa pensiunnya adalah yang memiliki keahlian khusus, terutama forensik.
"Jabatan Kapolri bukan sebuah keahlian tetapi jabatan politik," kata Neta.
Kedua, lanjut Neta, muncul isu calon kuat TB 1 adalah dari jenderal bintang dua (Irjen) yang akan naik jadi Komjen menjelang pengangkatan sebagai Kapolri.
"Kebetulan menjelang akhir tahun ada dua posisi jenderal bintang tiga yang pensiun, yakni Sestama Lemhanas dan kepala BNN," ujarnya.
Delapan nama pati Polri berpeluang menjadi Kapolri termasuk geng Solo yang sangat dekat dengan Presiden Jokowi.
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- IPW Desak Polda Sumbar Tegas Soal Kasus Polisi Tembak Polisi, Usulkan Korban Diberi Penghargaan
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah
- Tom Lembong Diyakini Sudah Meminta Izin Jokowi terkait Kebijakan Impor Gula
- IPW: Presiden Prabowo yang Menentukan Posisi Wakapolri