8 Ribu Orang Berebut Flat yang Dikelola Pemda
jpnn.com, SURABAYA - Semakin banyak warga yang ingin tinggal di flat. Jumlah antreannya nyaris menembus angka lebih dari 8 ribu keluarga hingga Jumat lalu.
Dalam dua tahun terakhir, jumlah pengantre bertambah 3 ribu keluarga.
Komisi A DPRD Surabaya juga membahas masalah itu dengan pengelola flat, yakni dinas pengelolaan bangunan dan tanah (DPBT).
Rapat tersebut digelar karena banyak warga yang mengeluhkan antrean rusun saat reses awal November lalu.
"Ada yang mengantre sejak 2010. Mereka tanya, kok tidak ada kabar lagi," ujar Sekretaris Komisi A DPRD Surabaya Ghofar Ismail.
Ghofar juga mempertanyakan adanya penambahan 3 ribu pengantre dalam dua tahun terakhir. Pemkot membangun flat setiap tahun, namun antrean tersebut tidak berkurang sedikit pun.
Berdasar data yang diberikan DPBT, jumlah penambahan flat memang tidak sebanding dengan pengantre setiap tahun.
Tahun ini hanya ada penambahan 198 unit flat. Jika penambahan per tahun tetap sebanyak itu, warga yang baru saja mengantre baru bisa tinggal di flat 40 tahun lagi.
Pemkot membangun flat setiap tahun, tapi antrean warga tidak berkurang sedikit pun.
- Sukses Gelar Sayembara, Jotun & Kementerian PUPR Kumpulkan Ratusan Desain Rusun Perkotaan
- DPRD Minta Wisma Atlet Difungsikan untuk Tampung Warga Kampung Bayam
- Saat Sekjen PDIP Bagikan Telur kepada Warga dan Bandingkan dengan Program Susu Prabowo
- Sindir Heru Budi yang Belum Izinkan Warga Tempati Kampung Susun Bayam, Anies: Tega Sekali
- Perumnas Luncurkan Tower Apartemen Baru di Medan
- Imbas Atap Rusun Roboh, Sebanyak 451 KK Warga Marunda Bakal Direlokasi