80 Juta Rakyat Bersepeda Motor untuk Cari Nafkah

BOGOR - Tidak mau kalah dengan para mahasiswa, kemarin puluhan massa Kesatuan Perjuangan Organisasi Pemuda (KPOP) Kota Bogor menggelar aksi unjuk rasa di Balaikota, menuntut pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM.
Kordinator aksi Didi Johan mengatakan, keputusan pemerintah menetapkan kenaikan harga BBM sebesar 10 persen dirasa semakin membebani masyarakat.
Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla dinilai tidak berpihak kepada rakyat. “Padahal energi seperti BBM merupakan kebutuhan dasar rakyat,” ujarnya.
Didi mengatakan, tak kurang dari 80 juta rakyat menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi mencari nafkah. Selain itu, nelayan juga memanfaatkan solar untuk aktivitasnya.
“Kebijakan ini hanya akan membuat rakyat semakin menderita dan jauh dari kata sejahtera,” tuturnya.
Karenanya, Didi menilai, Jokowi-JK hanya melanjutkan program-program liberalisasi dari rezim-rezim sebelumnya.
“Pencabutan subsidi BBM yang rencananya akan dialihkan pada sektor pendidikan dan kesehatan hanya alibi saja,” kata dia.(ded/c)
BOGOR - Tidak mau kalah dengan para mahasiswa, kemarin puluhan massa Kesatuan Perjuangan Organisasi Pemuda (KPOP) Kota Bogor menggelar aksi unjuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Anggaran THR PNS & PPPK Rp 35 Miliar Sudah Disiapkan, Pencairan Tunggu Juknis Pusat
- Pemkab Cirebon Menyiapkan Rp 43 Miliar untuk Pembayaran Gaji PPPK
- Irjen Hadi Gunawan: Di NTB Tidak Boleh Ada Geng Motor
- Raimel Jesaja Pernah Selamatkan Uang Negara Rp 45 Miliar di Sultra
- Kondisi Bangunan SDN 200 Palembang Memprihatinkan, Lihat!
- Polresta Bandung Periksa Persiapan Angkutan Mudik, Dari Urine Sopir Hingga Telolet