80 Orang Divonis, Goran Hadzic Buron
Minggu, 05 Juni 2011 – 07:17 WIB

80 Orang Divonis, Goran Hadzic Buron
DEN HAAG - Ratko Mladic, 68, bukanlah satu-satunya penjahat perang dari bekas Yugoslavia yang ditangkap dan diadili. Sejak dibentuk pada 25 Mei 1993, ICTY (Pengadilan Kejahatan Internasional bagi Bekas Yugoslavia) mengadili para penjahat perang maupun pelaku genosida dari negara-negara bekas pecahan negeri Eropa Timur tersebut. Pengadilan juga telah membebaskan 13 orang di antara mereka. Lantas, berkas 13 terdakwa lainnya dilimpahkan ke pengadilan di negara asal mereka untuk diadili di sana. Selain itu, ada 16 terdakwa yang meninggal sebelum vonis dijatuhkan. Termasuk mantan Presiden Serbia Slobodan Milosevic yang meninggal ketika dalam tahanan (penjara Scheveningen, Den Haag, Belanda) pada 11 Maret 2006 akibat serangan jantung.
Hingga kini ICTY telah menyidangkan 126 terdakwa kejahatan paling serius atas kemanusiaan selama Perang Balkan pada 1990-an. Secara keseluruhan 161 orang telah didakwa sejak ICTY berdiri. Sidang pertama ICTY digelar pada 8 November 1994.
Baca Juga:
Sebanyak 80 terdakwa telah divonis. Dari jumlah itu, 16 orang di antaranya dikenai hukuman seumur hidup. Tetapi, saat ini keenambelas terpidana tersebut masih menunggu proses banding mereka.
Baca Juga:
DEN HAAG - Ratko Mladic, 68, bukanlah satu-satunya penjahat perang dari bekas Yugoslavia yang ditangkap dan diadili. Sejak dibentuk pada 25 Mei 1993,
BERITA TERKAIT
- Hamas Kecam Keras Israel yang Menunda Pembebasan Warga Palestina
- Menlu Sugiono Rayu Belanda demi Sukseskan Program Prioritas Indonesia
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia