80 Persen dalam 100 Hari Dianggap Mengada-ada

80 Persen dalam 100 Hari Dianggap Mengada-ada
80 Persen dalam 100 Hari Dianggap Mengada-ada
JAKARTA - Dalam beberapa waktu belakangan, seiring hampir berakhirnya masa awal 100 hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, sejumlah menteri pun sibuk menyampaikan bahwa program mereka sudah berjalan mendekati 100 persen. Namun nyatanya, hal itu tidak diyakini begitu saja oleh berbagai pihak, serta malah dianggap mengada-ada. Salah satunya adalah seperti yang disampaikan oleh Audy WMR Wuisang MSi dari lembaga Strategic Indonesia.

"Ada dua isu atau hal menarik yang mencuat menjelang masa 100 hari ini. Pertama adalah terkait kabinet dan kinerjanya, yang dibarengi 'promosi' bahwa sebagian besar departemen ataupun menteri hampir 100 persen menyelesaikan agenda 100 harinya. Di sisi lain, juga terdengar bergulir isu reshuffle kabinet," papar Audy kepada media, Selasa (19/1).

"Secara keseluruhan, Menkominfo bahkan menegaskan (bahwa) sudah terealisasi 82 persen target pencapaian 100 hari kerja kabinet. Padahal masih tersisa waktu hingga 1 Februari 2010, hingga (ia) optimis bisa mencapai target 100 persen atau bahkan di atas 100 persen," tambah Audy yang di lembaganya menjabat sebagai program director itu.

Pernyataan maupun keyakinan seperti itu, termasuk pencapaian antara 80-90 persen, menurut Audy pula, sama sekali sulit diterima akal sehat. "Bukan hanya karena program 100 hari dan acuan serta parameternya tidak jelas, tetapi karena banyak agenda-agenda pertemuan dan kegiatan rutin departemen dimasukkan (juga) dalam program 100 hari itu," ucapnya menjelaskan.

JAKARTA - Dalam beberapa waktu belakangan, seiring hampir berakhirnya masa awal 100 hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News