80 Persen Tindak Pidana Perbankan Terjadi di BPR

”Kendalanya ya karena size-nya kecil. Kami lakukan pemeriksaan setahun sekali, tidak simultan seperti bank umum. Perbankan sendiri harus menerapkan prinsip kehati-hatian supaya kepercayaan masyarakat untuk menaruh dananya di bank tetap bagus,” papar Nelson.
Ketua Umum Perhimpunan BPR Indonesia (BPR) Joko Suyanto menilai tidak adil membandingkan kasus fraud antara bank umum dan BPR.
”Harus diperhatikan, apakah jumlah fraud itu diukur dari sisi rupiah atau entitasnya (jumlah banknya). Tentu ini tidak seimbang,” ucapnya.
Atas maraknya kasus fraud di BPR, Joko mengimbau BPR membenahi sistem dan menerapkan prinsip good corporate governance (GCG).
Perbankan sudah lebih baik dalam menerapkan prinsip kehati-hatian.
Hanya, GCG terkadang kurang bisa diterapkan akibat keberadaan oknum yang tidak bertanggung jawab. (rin/c6/noe)
JAKARTA – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mendapat perhatian khusus dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebab, sebanyak 80 persen kasus tindak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang