80 Tahun Radio Australia: Sejarah dan Akan ke Mana Masa Depannya
Sejarah Australian Broadcasting Corporation (ABC) tak lepas dari perannya sebagai saksi hubungan Australia dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
Layanan ABC International bermula di tahun 1939 dengan menawarkan sebuah program radio, yang awalnya dirancang untuk melawan media-media propaganda dari negara lainnya saat Perang Dunia II.
Program siaran radio yang diberi nama 'Australia Calling' awalnya dimiliki Departmen Informasi Negara Persemakmuran, disampaikan dalam bahasa Perancis, Jerman, Spanyol, dan setelah tahun 1942 ditambah dengan layanan dalam bahasa Jepang, Thailand, Indonesia, dan Mandarin.
Baru setelah namanya diubah menjadi Radio Australia, pemerintah Australia memberikan pengelolaannya kepada ABC di tahun 1950.
Photo: Penyiar Radio Australia di tahun 1960an: Natalie Lin (Formosa) sedang duduk dan dari kiri: Kimiko Orimoto (Jepang), Rudi Chakorn (Thailand), Marie Coleman (Formosa), Nitya Phangapa (Thailand), Elly Basar (Indonesia). (Foto: ABC News, Australia Calling)
Dalam sepuluh tahun pertamanya, Radio Australia terus mencoba memperluas jangkauan siarannya ke banyak negara, dengan menyajikan berita dan perspektif Australia, khususnya bagi warga Australia yang tinggal di luar negeri.
Tapi tak bertahan lama, Radio Australia mengalami pemangkasan anggaran yang dramatis, namun di tengah ketidakpastian masa depan layanan siaran internasional, cerita dan berita dari Australia terus disampaikan ke mancanegara.
Read the story in EnglishSejarah Australian Broadcasting Corporation (ABC) tak lepas dari perannya sebagai saksi hubungan Australia dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia