80 Tahun Radio Australia: Sejarah dan Akan ke Mana Masa Depannya

80 Tahun Radio Australia: Sejarah dan Akan ke Mana Masa Depannya
Penumpang pesawat Qantas dievakuasi dengan papan peluncur karet setelah mendarat mendadak di Bandara Sydney setelah pesawat itu mengalami masalah hidrolik. (AAP)

Biaya operasional Radio Australia menjadi hanya setengahnya dan menyebabkan layanan dalam bahasa Kanton, Thailand, dan Perancis pun ikut dikurangi.

Akibat lainnya, siaran dari gelombang pendek terpaksa ditutup di sejumlah kawasan Asia.

ABC tidak dapat lagi mengudara secara independen di China dan Indonesia, yang menyebabkan Radio Australia menggandeng mitra, yakni stasiun radio lokal, dengan harapan tidak akan disensor.

"[Pemerintahan PM Howard] ingin menutup Radio Australia dan TV Australia secara bersamaan," kata mantan menteri luar negeri Australia, Alexander Downer.

Salah satu alasannya saat itu adalah ABC sudah memiliki banyak uang dan pemerintah Australia seharusnya tidak membiayainya untuk aktivitas kegiatan di luar negeri.

"Saya berhasil memperjuangkannya, termasuk dalam rapat kabinet, menjelaskan kepada mereka bahwa ini adalah salah satu elemen dari upaya halus Australia, yang tentunya tidak semua setuju," tambahnya.

80 Tahun Radio Australia: Sejarah dan Akan ke Mana Masa Depannya Video: Video: Pengurangan anggaran ABC dilakukan sesaat sebelum kerusuhan Jakarta di 1998. (ABC News)

 

Situasi bergejolak di Indonesia yang berakhir dengan tumbangnya kekuasaan Suharto. Tak lama kerusuhan terjadi Timor Leste yang menewaskan banyak warga, hingga Australia harus ikut terlibat dengan menurunkan pasukan perdamaian.

Read the story in EnglishSejarah Australian Broadcasting Corporation (ABC) tak lepas dari perannya sebagai saksi hubungan Australia dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News