80 Tahun Radio Australia: Sejarah dan Akan ke Mana Masa Depannya

80 Tahun Radio Australia: Sejarah dan Akan ke Mana Masa Depannya
Penumpang pesawat Qantas dievakuasi dengan papan peluncur karet setelah mendarat mendadak di Bandara Sydney setelah pesawat itu mengalami masalah hidrolik. (AAP)

Saat itu ratusan ribu warga di Indonesia masih setia mendengarkan siaran RASI, meski anggaran telah dipangkas.

"Saya rasa itu adalah keputusan yang buruk," kata Ita Buttrose, Chairwoman ABC.

"Ini mengurangi pengaruh dari apa yang kita lakukan. Radio Austaralia tak lagi memiliki suara yang sama seperti sebelumnya."

Pemerintahan Howard kemudian membalikkan keadaaan dengan dikembalikannya layanan internasional ABC TV di tahun 2001.

Tapi keadaan ini hanya bertahan satu dekade, sampai hingga akhirnya secara tiba-tiba dan tak terduga, pemerintahan Tony Abbott memutuskan hanya membiayai satu tahun untuk biaya operasional sepuluh tahun.

Mau kemana layanan internasional ABC?

80 Tahun Radio Australia: Sejarah dan Akan ke Mana Masa Depannya Photo: Tim ABC Indonesia di Melbourne saat ini: (kiri ke kanan) Farid Ibrahim, Sastra Wijaya, dan Erwin Renaldi (Foto: Koleksi pribadi)

 

Suara Australia kini tak lagi bisa dinikmati lewat siaran radio dalam bahasa Indonesia, melainkan melalui layanan digital yang sebenarnya sudah terlalu ramai di Indonesia.

Erwin Renaldi dari ABC Indonesia mengatakan keberadaan layanan Indonesia masih diharapkan dapat menjembatani perbedaan budaya antara Indonesia dan Australia.

Read the story in EnglishSejarah Australian Broadcasting Corporation (ABC) tak lepas dari perannya sebagai saksi hubungan Australia dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News