800 Hektar Tanah Rakyat Dicaplok
Jumat, 09 Desember 2011 – 09:35 WIB
“Saat konflik dan kondisi Aceh belum kondusif, perusahaan kita tetap beroperasi, namun tidak maksimal. Banyak lahan kita saat itu dimamfaatkan warga sekitar. Selama itu juga kita merugi, kita tetap bertahan di Aceh Utara. Karena pertimbangan perusahaan ini milik orang Aceh sendiri dan banyak manfaatnya untuk warga sekitar,” ujar Mandalaris.
Saat ini tambahnya, PT SA fokus untuk mengembangkan perkebunan itu dan memulihkan perkebunan setelah dilanda konflik berkepanjangan, dan perlahan-lahan mulai menghasilkan walau mencapai target. Dengan kejadian penembakan pihaknya semakin dibuat sulit karena saat ini sedang dilakukan investasi di kawasan tersebut.(**)
Agustiar, Lhoksemauwe--Keberadaan PT Satya Agung di Aceh Utara ternyata sempat menuai konflik. Bahkan sebelum terjadinya aksi penembakan terhadap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi