800 Siswa di NTB Menikah di Usia Dini, Aidy: Itu yang Sudah Melapor Resmi
jpnn.com, MATARAM - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat H Aidy Furqan mengatakan sebanyak 800 orang pelajar di wilayah itu menikah di usia dini pada 2020 lalu.
Jumlah itu tersebar di sejumlah sekolah di Provinsi NTB.
"Itu yang sudah melapor secara resmi, di luar itu kami tidak tahu," kata Aidy Furqan di Mataram, NTB, Rabu (5/5).
Menurut dia, 800 siswa yang menikah di usia dini itu didominasi oleh perempuan, sedangkan laki-laki sedikit.
"Paling dominan itu siswa perempuan," tegasnya.
Aidy Furqan mengungkapkan pihaknya tidak mengetahui secara pasti apa penyebab siswa-siswa tersebut memutuskan menikah dini dengan status masih sebagai pelajar.
Meski demikian, Aidy menegaskan hal itu bukan karena peniadaan belajar tatap muka akibat pandemi Covid-19.
"Kalau apa penyebabnya kami tidak bisa deteksi soal itu. Apakah ada hubungan dengan corona juga tidak, karena ini data 2020 sedangkan 2021 belum terdata," terang Aidy.
Menurutnya, meski para pelajar ini sudah menikah hingga telah memiliki anak, pihaknya tidak serta merta langsung melarang mereka bersekolah.
Sebanyak 800 siswa di Provinsi NTB menikah di usia dini. Paling banyak ialah siswa perempuan.
- Pijar Sekolah Bantu Intansi Pendidikan Tingkatkan Kinerja
- Pria di NTB Perkosa Teman Anaknya yang Main ke Rumah, Begini Kejadiannya
- Bertemu Presiden Prabowo, Lalu Iqbal Bicara Potensi Provinsi NTB
- Analisis Reza soal Hukuman Agus Buntung, Pria Disabilitas Pemerkosa Mahasiswi di NTB
- Bea Cukai Kenalkan Tugas dan Fungsinya ke Pelajar SMP dan SMA Lewat Kegiatan Ini
- SNPMB 2025 Diluncurkan, Ada Ketentuan Baru yang Perlu Diketahui Siswa & Sekolah