81,6 Persen Puas, Publik Ingin Program Jokowi Dilanjutkan
Terbukti dari pernyataan PKS yang menilai bahwa Anies bukan merupakan antitesis Jokowi.
“PKS memilih bertahan di koalisi pengusung Anies, tetapi tidak menghadiri deklarasi Anies-Cak Imin karena merasa tidak merasa nyaman dengan kehadiran PKB,” Hatta menjelaskan.
Demokrat juga menuding Anies dan partai-partai pengusungnya tidak lagi layak menyandang nama Koalisi Perubahan.
“Demokrat sendiri kini harus mencari mitra koalisi baru, dan yang tersisa hanya partai-partai dari kubu pemerintah,” ujar Hatta.
“Tidak bisa disangkal lagi, keberlanjutan menjadi narasi utama dalam Pemilu 2024, sementara kubu perubahan yang hanya mendapatkan sedikit dukungan malah mengalami perpecahan,” Hatta melanjutkan.
Di tengah tingginya tingkat kepuasan publik dan sokongan partai-partai politik, situasi menuju tahapan elektoral selanjutnya juga dibayang-bayangi oleh potensi masalah ekonomi.
“Setelah terus menurun sejak awal tahun, inflasi Agustus kembali naik menjadi 3,27 persen,” jelas Hatta.
Kenaikan harga beras menjadi pemicu utama meingkatnya inflasi, karena dampak El Nino dan larangan ekspor bahan pangan oleh sejumlah negara.
Temuan survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan sebanyak 81,6 persen publik yang merasa puas terhadap Jokowi
- Hasil Survei: Optimistis Presiden Prabowo Bawa Perekonomian Indonesia Bangkit
- Hasil Survei: Mayoritas Responden Optimistis Prabowo Bawa Indonesia Lebih Baik
- Sakti Wahyu Trenggono Masuk Kategori Menteri Terbaik Versi LPI
- Erick Thohir Masuk Daftar Menteri Terbaik Menurut Survei LPI
- Hasil Survei LPI: Budi Gunawan Menteri Terbaik
- Pilkada Muba 2024, Toha-Rohman Unggul