82 Persen Masyarakat Indonesia Pergi Tanpa Bawa Uang Tunai

Saat ini masih ada daerah yang belum terjangkau listrik dan base transceiver station (BTS).
Padahal, syarat utama mengakses keuangan digital adalah ketersediaan listrik.
Apalagi di pulau-pulau kecil yang susah dijangkau. Hal itulah yang mengakibatkan penggunaan uang tunai di daerah masih besar.
”Transaksi digital harus pakai gadget atau kartu. Kendalanya di situ,” imbuh David.
Lebih lanjut dia mengatakan, beberapa inisiatif sudah dilakukan oleh otoritas.
Salah satunya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Layanan Keuangan tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif atau yang disebut Laku Pandai.
Transaksi nontunai memberikan keuntungan seperti kepraktisan dan keamanan. Meski begitu, transaksi tunai harus tetap ada.
”Tunai jadi backup,” tegas David. (ken/nis/c11/oki)
Hasil survei Visa Worldwide dengan Consumer Payment Attitudes 2018 menunjukkan 82 persen masyarakat Indonesia ternyata bepergian tanpa uang tunai alias cashless.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 6 Lender Rugi Miliaran, Akseleran Didesak Realisasikan Klaim Asuransi Gagal Bayar
- Dorong Pengembangan UMKM-K, ASIPPINDO Tegaskan Komitmen Wujudkan Asta Cita Pemerintah
- Beri Layanan Trading yang Aman, Dupoin Resmi Terdaftar di OJK
- Penetrasi Keuangan Syariah Rendah, OJK Minta Pelaku Usaha Melakukan Ini
- CBD PIK2 Buyback Saham Rp 1 Triliun, Laba Melejit Hampir 60%
- Wamen BUMN Pastikan Kesiapan Stok Uang Tunai Menjelang Lebaran