8.300 Perawat Honorer di Jateng Diusulkan Dapat Prioritas Jadi PPPK
jpnn.com, KUDUS - Dewan Perwakilan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Jawa Tengah (Jateng) mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk memprioritaskan ribuan perawat honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Ketua DPW PPNI Jateng Kurnia Yuliastuti mengatakan usulan untuk memprioritaskan perawat honorer menjadi PPPK bakal diusulkan kepada bupati dan wali kota di Jateng.
Menurut Kurnia, PPNI punya data bahwa masih ada sekitar 8.300 perawat dari total 84.000 perawat di Jateng yang masih berstatus sebagai tenaga honorer.
"Hal ini perlu menjadi perhatian oleh masing-masing pemerintah daerah," kata Kurnia Yuliastuti di sela-sela peresmian Gedung Kudus Nursing Center (KNC) di Kudus, Kamis (17/3).
Oleh karena itu, pemerintah daerah (pemda) perlu memikirkan nasib perawat berstatus honorer di wilayah masing-masing yang bertugas di setiap lini pelayanan kesehatan dasar, baik di puskesmas, rumah sakit dan instansi pelayanan kesehatan lainnya.
Permintaan itu disampaikan Kurnia lantaran gaji yang diterima perawat honorer masih di bawah upah minimum (UMP) kabupaten/kota di Jateng.
Kurnia juga sering menerima keluhan dari para perawat honorer yang bekerja dengan upah jauh di bawah yang selayaknya.
"Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya perlu meningkatkan kesejahteraan mereka," ujar Kurnia.
PPNI Jateng mengusulkan sekitar 8.300 perawat honorer di provinsi itu mendapat prioritas diangkat menjadi PPPK.
- Penjelasan BKN soal Ribuan Akun Honorer TMS Tereset Saat Pendaftaran PPPK Tahap 2
- 5 Berita Terpopuler: BKN Segera Umumkan Hasil Seleksi PPPK Tahap 1, tetapi Pemeringkatan Ruwet, Ribuan Honorer TMS Terseret
- Pasutri Lansia Meninggal Tak Wajar di Kudus, Diduga Korban Pembunuhan
- Akun Ribuan Honorer TMS Tereset, Daftar PPPK 2024 Tahap 2 Diminta Suket
- PPPK 2024 Memprioritaskan Honorer K2, Non-K2 Legawa Diangkat Paruh Waktu
- BKN Minta Admin SSCASSN Buka Inbox, Segera Umumkan Hasil Seleksi PPPK Tahap 1