85 Tahun Pembantaian Nanjing, China Kirim Pesan Damai untuk Jepang

Mereka menyanyikan lagu kebangsaan China dan mengheningkan cipta selama satu menit sementara sirene terdengar di seluruh kota.
Pada 2014, China menetapkan 13 Desember sebagai hari peringatan nasional untuk peristiwa pembantaian di Nanjing.
Jumlah penyintas yang terdaftar turun menjadi 54 orang dan usia mereka rata-rata sekitar 92 tahun, menurut Kantor Berita Xinhua.
Tidak seorang pun dari Komite Tetap Politbiro Partai Komunis China yang hadir pada upacara tersebut sejak Presiden Xi Jinping menghadiri acara peringatan pada 2017.
Skala pembunuhan warga sipil dan tentara oleh pasukan Jepang saat merebut Nanjing, yang saat itu menjadi ibu kota pemerintah Nasionalis China Chiang Kai-shek, dan selama beberapa minggu berikutnya, telah menjadi bahan perdebatan.
China mengklaim tentara Jepang membantai lebih dari 300.000 orang di kota yang sebelumnya disebut Nanking itu.
Sebaliknya, perkiraan sejarawan Jepang tentang jumlah korban tewas di Nanjing, baik warga sipil maupun tentara China, bervariasi dari puluhan ribu hingga 200.000 jiwa. (ant/dil/jpnn)
Pada 2014, China menetapkan 13 Desember sebagai hari peringatan nasional untuk peristiwa pembantaian di Nanjing.
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Tanpa Zheng/Huang, Ganda Campuran China di All England Tetap Mengerikan
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Arbani Yasiz Ungkap Alasan Melamar Kekasih di Jepang, Ternyata
- GYS Luncurkan Baja Tahan Gempa Plus, Lebih Hemat Biaya
- BNI Bersama JCB Gelar Lucky Draw Berhadiah ke Universal Studio Jepang
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza