9 Alasan IPW Meminta Piala Menpora Dibatalkan
Alasan keempat, ada 6 klub lain di liga 1 yang juga sebagian pemainnya belum dibayar gajinya di musim 2020 lalu.
Kelima, menpora dinilai tidak transparan mengenai biaya turnamen dan jika menggunakan uang negara harus diaudit BPK dan turnamen harus diplototi KPK. Agar tidak terjadi korupsi, mengingat dana bansos saja dikorupsi.
Keenam, dipastikan 70 persen klub yg ikut Piala Menpora, pemainnya dibayar secara antarkampung atau tarkam (jauh di bawah gaji pemain profesional).
Ketujuh, patut dicurigai pemain asing di Piala Menpora belum mendapatkan KITAS dan jika itu terjadi merupakan pelanggaran hukum.
Kedelapan, patut diduga tidak seorang pun pemain Piala Menpora diasuransikan.
Kesembilan, patut diduga para pemain Piala Menpora tidak bisa membayar pajak penghasilan (PPh) karena penghasilannya setara Tarkam.
"Dari sembilan alasan ini IPW menilai Piala Menpora turnamen kelas ecek ecek, yang sama sekali tidak berdampak pada prestasi sepakbola nasional, yang ada justru berpotensi menimbulkan krumunan masa dan menjadi klaster baru Covid 19 dan melanggar instruksi Mendagri tentang PPKM," katanya.
Menurut Neta, Menpora, PSSI dan komunitas sepakbola seharusnya mendorong adanya konsolidasi persebakbolaan nasional, agar nasib dan prestasi sepak bola nasional serta semua kru yang terlibat bisa lebih baik lagi dan tidak dieksploitasi demi kepentingan orang orang tertentu. (gir/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
IPW memaparkan sembilan alasan agar pelaksanaan Piala Menpora 2021 sebaiknya dibatalkan.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Jenderal Sigit Junjung Tinggi HAM, Kasus Pelanggaran Kebebasan Beragama Turun
- Pengamat Merespons Usulan Pelucutan Senjata Api Bagi Anggota Polri, Simak
- Kapolri Diminta Segera Tindak Oknum yang Bermain di Kasus Hotel Sing Ken Ken
- Demi Perbaikan Hukum, Presiden Prabowo Disarankan Mencopot Jenderal Listyo
- IPW Minta Masyarakat Menunggu Hasil Penyelidikan Kasus Penembakan di Semarang
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini