9 Kelurahan di Jambi Terjangkit Flu Burung
Minggu, 13 Maret 2011 – 06:58 WIB

9 Kelurahan di Jambi Terjangkit Flu Burung
JAMBI - Penyebaran virus H5N1 atau flu burung terus meluas. Sampai saat ini sudah 279 ekor ayam mati mendadak. Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (DPPPK) Kota Jambi berupaya mengurangi risiko penyebaran virus dengan memberikan vaksin kepada ayam dan sosialisasi.
“Kita terus melakukan sosialisasi ke lapangan untuk menghimbau kepada warga Kota Jambi, agar ayam yang dipeliharanya jangan dilepas sembarangan. Agar dikandangkan, supaya tidak terserang virus ini juga,” kata Said Abdullah, Kepala Bidang Peternakan DPPPK Kota Jambi kepada Jambi Ekspres (Group JPNN), Sabtu (12/3)
Baca Juga:
Hingga saat ini, virus flu burung sudah menyerang sembilan kelurahan dai lima Kecamatan di Kota Jambi. Masing-masing, Kelurahan Rawasari, Kelurahan Bagan Pete dan Kelurahan Kenali Asam Bawah untuk Kecamatan Kotabaru. Sementara Kecamatan Jambi Selatan terjadi di Kelurahan Ekajaya. Kemudian di Kecamatan Jambi Timur, terjadi di Kelurahan Payo Selincah dan Talang Banjar. Di Kecamatan Pelayangan terjadi di Kelurahan Tanjung Johor dan Tahtul Yaman. Dan, yang terakhir adalah di Kecamatan Jelutung yang terjadinya di Kelurahan Jelutung.
“Kejadian ayam yang mati mendadak memang paling banyak di Kelurahan Jelutung, sebanyak 115 ekor. Totalnya sampai hari ini sudah ada sebanyak 279 ekor unggas yang mati mendadak,” ungkap Said. (wsn/awa/jpnn)
JAMBI - Penyebaran virus H5N1 atau flu burung terus meluas. Sampai saat ini sudah 279 ekor ayam mati mendadak. Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Korban Kedua Perahu Getek Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Meninggal Dunia
- 2 Lansia yang Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Tabung Gas Meledak di Cilincing, 3 Warga Terluka
- Gunung Marapi Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter
- Suami Istri Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi, Polisi Beberkan Fakta
- Gagasan Kapolda Riau untuk Lingkungan Diapresiasi