9 Motor Hilang Dalam 9 Hari, Waspadai Modusnya

jpnn.com, SIDOARJO - Desa Jumputrejo, Sukodono sedang tidak aman. Pencurian motor kerap terjadi dalam waktu dekat ini. Terbaru di Perumahan Puri Wardani Blok C-12, Dusun Kedung. Rumah yang diobok-obok adalah milik Budi Totok. Lelaki 45 tahun itu kehilangan dua motor sekaligus. Yakni, Honda Beat nopol S 4155 ZO dan Honda Scoopy nopol S 2930 OT. ''Kejadiannya pada Sabtu dini hari (8/12),'' ujar Totok saat ditemui Jawa Pos kemarin (9/12).

Totok menjelaskan, peristiwa tidak mengenakkan tersebut diketahui Angga, anaknya, pada pukul 04.30. Kamar remaja 14 tahun itu berada di dekat teras. ''Saat itu anak bangun mau ambil wudu,'' jelasnya.

Sekilas, Angga melongok ke arah teras. Eh, dua di antara tiga motor yang sebelumnya terparkir sudah tidak terlihat. Pagar rumah setinggi dua meter juga setengah terbuka. Angga lantas mengabari Totok. ''Ayah, sepedanya hilang,'' katanya menirukan ucapan Angga.

Totok spontan mengakhiri zikirnya setelah salat Subuh. Dia bergegas beranjak ke luar untuk memastikan kabar tersebut. Benar saja, di teras yang tersisa hanya motor Yamaha Vega. ''Cari-cari ke jalan sekitar rumah, tapi sudah tidak ada,'' terangnya.

Dia langsung melapor ke Polsek Sukodono. Oleh petugas jaga, Totok diberi arahan untuk melengkapi berkas. Sebab, Scoopy yang hilang belum lunas. ''Jadi, ngurus ke Mojokerto, siangnya kembali ke polsek,'' tutur pria yang bekerja di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, tersebut.

Beberapa polisi kemudian mendatangi rumahnya sekitar pukul 16.00. Mereka melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) selama beberapa saat. ''Gembok pagarnya hilang,'' ungkap Totok.

Modus itu bukan barang baru. Di sejumlah tempat, gembok pagar rumah sasaran dijebol pelaku dengan menggunakan cairan khusus. Lalu, gembok dibuang. Modus tersebut sama dengan aksi curanmor di rumah Erna pada Senin (26/11). Warga Dusun Beciro, Desa Sukodono, itu kehilangan dua unit motor Honda Vario. Nah, gembok pagar rumahnya juga raib.

Kapolsek Sukodono AKP Sumono mengakui kembali adanya aksi curanmor di wilayahnya tersebut. Dia tidak habis pikir wilayah hukumnya kembali diacak-acak bandit. Padahal, intensitas patroli makin ditingkatkan. Terutama di Desa Jumputrejo.