9 Ribu Nyawa Melayang Dampak Konflik Syria
Senin, 02 April 2012 – 10:21 WIB
Rezim Assad justru yakin bahwa pertemuan di Istanbul itu tidak akan membawa banyak pengaruh negatif terhadap Damaskus. Bahkan, televisi nasional Syria menayangkan cuplikan siaran pembukaan forum tersebut dan memberi label pertemuan itu sebagai "musuh rakyat Syria".
Sejauh ini, belum banyak kemajuan pertemuan Istanbul. Para pemimpin negara-negara Barat menyatakan perlunya meningkatkan tekanan pada rezim Assad dan mendukung oposisi. Namun, mereka sama sekali tidak ingin intervensi militer dalam bentuk apapun dan juga belum mendukung upaya mempersenjatai oposisi.
Usul mempersenjatai oposisi datang dari Qatar dan Arab Saudi. Namun, sebagian besar negara lain menolak. Mereka khawatir terjadi banjir darah di Syria karena senjata bakal mendorong terjadinya perang sektarian.
Sebelumnya, permintaan untuk mempersenjatai oposisi dimunculkan oleh Dewan Nasional Syria (SNC), koalisi oposisi Syria. Kepala SNC Burhan Ghalion minta negara-negara tetangga mengizinkan pengiriman senjata bagi FSA. "Kami mendesak perlunya mempersenjatai (FSA) untuk mempertahankan banyak nyawa rakyat Syria. Kami harap Sahabat Syria akan menyetujui usulan kami," tandasnya. (AFP/CNN/BBC/cak/dwi)
ISTANBUL - Klaim rezim Presiden Bashar al-Assad bahwa mereka berhasil meredam dan menghentikan bara api revolusi atau perlawanan oposisi ternyata
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan