9 WN Australia Hilang di Mentawai
Selasa, 26 Oktober 2010 – 20:45 WIB
SETIDAKNYA sembilan warga negara (WN) Australia hilang akibat gempa kuat yang diikuti tsunami di Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Dari sembilan warga Australia yang dinyatakan hilang itu, ada seorang mantan pejabat penting. Keluarga korban di Australia juga tak dapat menyembunyikan kegundahannya. Ayah Chris Scurrah, Hal Scurrahm mengaku ingin segera menghubungi anaknya. "Perasaanku bahwa dia (Chris) hanya di luar jangkauan, dan berharap dia baiik-baik saja," ucapnya. "Saya terus memantau berita, dan aku berusaha untuk mengiriminya pesan atau menghubungi lewat Facebook," sambungnya.
Laman berita Adelaidenow mewartakan, wisatawan Australia yang mengunjungi Mentawai untuk mencari tempat surfing itu menyewa sebuah kapal bernama Southern Cross. Namun perusahaan penyewaan kapal, Sumatran Surfarii, tidak dapat menghubungi awak kapal Southern Cross sejak gempa berkekuatan 7,7 skala richter mengguncang barat daya Pulau Pagai Selatan di Mentawai, pukul 1,42 dini hari tadi.
Southern Cross dinahkodadi oleh seorang warga Melbourne bernama Chris Scurrah, dan warga Jepang bernama Akinori Fujita. Sedangkan warga Australia yang menumpang Southern Cross antara lain Alex McTaggart, Gary Mountford, Chris Papallo, Jeff Annesley, Colin Steele, Steve Reynolds, Neil Cox dan beberapa awak kapal. Alex McTaggart disebut sebagai mantan pejabat Australia. Ia pernah menjadi walikota Pittwater dan menteri utama di negara bagian New South Wales.
Baca Juga:
SETIDAKNYA sembilan warga negara (WN) Australia hilang akibat gempa kuat yang diikuti tsunami di Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
BERITA TERKAIT
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan