90 Persen Alat Kesehatan Produk Impor
jpnn.com - SURABAYA - Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki) Cristina Sandjaja mengatakan, produk impor mendominasi pangsa pasar sebesar 90 persen.
Mayoritas berasal dari Tiongkok dan Eropa.
’’Padahal, adanya e-catalog dan penggunaan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan mendongkrak permintaan terhadap alat kesehatan,’’ katanya setelah pembukaan Pameran Produksi Indonesia (PPI) 2016 kemarin (20/10).
Cristina menjelaskan, industri dalam negeri baru mampu memenuhi alat habis pakai seperti jarum suntik, masker, sarung tangan, hospital furniture (tempat tidur rumah sakit, meja operasi, kabinet, troli), elektromedis, dan reagensia.
’’Kami meminta pemerintah membebaskan bea masuk bahan baku. Terkadang harga bahan baku masih lebih tinggi ketimbang bahan jadi,’’ ucapnya.
Komponen bahan baku impor di industri itu mencapai 30 persen.
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kementerian Perindustrian Arus Gunawan menuturkan, pihaknya berupaya mendorong tumbuhnya industri alat kesehatan dari dua sisi.
Pertama, pengembangan basis produksi dengan memberikan insentif berupa fasilitas pembebasan bea masuk bahan baku agar produk semakin kompetitif. Kedua, pengembangan pasar melalui pameran dan pengadaan e-catalog untuk mempermudah rumah sakit melakukan pengadaan alat.
SURABAYA - Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki) Cristina Sandjaja mengatakan, produk impor mendominasi pangsa
- Standard Chartered Indonesia Pimpin Sejumlah Diskusi Strategis di Inggris
- Pertemuan Hangat Menko Airlangga dan Sekjen OECD Mathias Cormann, Ini yang Dibahas
- Rakor Oplah di Sulsel, Plt Dirjen Hortikultura Tekankan Pentingnya Pergerakan Cepat
- PLN Indonesia Power Raih Platinum Rank di Ajang ASRRAT 2024
- Mantap! PNM Raih Penghargaan di Ajang Investor Daily ESG Appreciation Night
- Investasi Pertamina Dinilai Penting untuk Kembangkan Bisnis & Jamin Ketahanan Energi Nasional