90 Persen e-Money Mandiri untuk Transportasi

jpnn.com - JAKARTA - Bank Mandiri melihat potensi pasar uang elektronik berbasis cip dengan brand e-money cukup tepat jika dipasarkan dengan bantuan bank pembangunan daerah (BPD).
Terutama di BPD yang dikelilingi infrastruktur transportasi yang memadai.
Karena itu, Mandiri menggandeng PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk (BJB) untuk memperluas produk uang elektronik.
Senior Vice President Electronic Banking Bank Mandiri Rahmat Broto Triaji menjelaskan, sebagian besar transaksi e-money digunakan untuk transportasi, terutama jalan tol.
’’Kalau BJB kan di wilayah sampai Banten dan Bandung ada (jalan tolnya, Red), jadi use case-nya cocok,’’ katanya saat peresmian kerja sama dengan BJB di Jakarta, Jumat (9/12).
Sebanyak 90 persen penggunaan e-money Bank Mandiri dilakukan di transportasi, yakni di jalan tol, bus Transjakarta, dan commuter line Jakarta.
Sisanya dipakai di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), ritel, dan merchant restoran maupun kafe.
Menurut Rahmat, kota-kota lain yang bakal dibidik untuk pemasaran e-money, antara lain, Semarang, DI Jogjakarta, dan Surabaya.
JAKARTA - Bank Mandiri melihat potensi pasar uang elektronik berbasis cip dengan brand e-money cukup tepat jika dipasarkan dengan bantuan bank pembangunan
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang