90 Persen Pemda Sudah Memanfaatkan Rapor Pendidikan, Para Kadis & Kepsek Bersuara
“Kami membentuk Tim 23 yang bergerak turun ke lapangan untuk memberikan informasi hasil Rapor Pendidikan dan memberi pendampingan kepada sekolah-sekolah di daerah Pekalongan,” ujar Kholid.
Lebih lanjut, Kholid menjelaskan, bagi sekolah dengan hasil Rapor Pendidikan yang kurang maksimal, akan diberikan pendampingan untuk melakukan pembenahan, baik itu dari sisi pembelajaran, kompetensi guru, dan sebagainya.
Adapun Tim 23 terdiri dari kepala sekolah (kepsek), Guru Penggerak, operator, pengawas, dan dinas pendidikan.
Kepala SMK Negeri 1 Subang Deden Suryanto, menyampaikan bagaimana Rapor Pendidikan membantu untuk mencapai lulusan vokasi yang berkualitas.
Indikator penyerapan lulusan SMK dan link-and-match dengan dunia kerja pada Rapor Pendidikan merupakan tolak ukur SMK yang sesungguhnya dan tidak ada di platform sebelumnya.
“Kami berhasil mendekatkan diri dengan dunia kerja dan melakukan sinkronisasi kurikulum. Apa yang dimiliki oleh sekolah dan apa yang dibutuhkan oleh dunia kerja,” ungkapnya.
Selain itu, Deden menambahkan sejak mengikuti PBD, program-program yang ada di sekolahnya menjadi lebih tertata dengan baik. Pada 2022 ada gradasi warna kuning literasi dan numerasi sehingga menjadi fokus Deden dalam merancang program sesuai.
Hasilnya pada 2023 menjadi hijau dan itu pencapaian tertinggi.
90 persen pemda sudah memanfaatkan Rapor Pendidikan, para Kadis & Kepsek bersuara
- JICT Bikin Terobosan Menekan Angka Stunting di Jakarta Utara
- Pelatihan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus Dorong Pendidikan Inklusif
- Pengukuhan Bunda PAUD, Benyamin Sebut Pendidikan Akhlak jadi Prioritas di Era Digital
- Menteri PPPA: Intervensi kepada Anak Usia Dini Memutus Mata Rantai Kemiskinan
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI