90 Persen Polisi Terlibat Narkoba Adalah Pemakai
jpnn.com, JAKARTA - Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menerangkan, sepanjang tahun 2018, anggota yang terlibat kasus narkoba memang meningkat. Menurut dia, kebanyakan kasus yang terungkap, anggota kedapatan menjadi pemakai, bukan pengedar.
“Bisa dikatakan 90 persen dari yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba itu adalah pengguna," ujar Dedi saat dikonfirmasi, Minggu (30/12).
Sebelumnya, pada rilis akhir tahun Polri 2018, ada 244 kasus narkoba yang melibatkan polisi. Jumlah itu meningkat 221 persen dari tahun 2017, yakni sebanyak 76 kasus.
Berdasarkan data Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, jumlah aparat Polri yang terlibat narkoba di tahun 2018 ada 328 orang. Terdapat pula anggota TNI yang terlibat narkoba, yakni sebanyak 41 orang.
Dedi menjelaskan, ada beberapa kemungkinan faktor yang menyebabkan peningkatan itu terjadi. Pertama, ada kemungkinan bahwa banyak anggota yang terlibat dalam kasus narkoba.
Kedua, adanya peningkatan patroli di tubuh Polri. Bidang Profesi dan Pengamanan di tiap Polda melakukan pemeriksaan secara berkala.
Tes urine anggota dilakuakan setiap tiga bulan dan secara acak. "Karena kegiatan propam secara masif dan berkala melakukan pemeriksaan urine terhadap anggota," urai dia.
Selain itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan anggota terlibat dalam kasus narkoba. Dedi mencontohkan, dalam penyidikan narkoba ada saja anggota yang ikut terjerumus dalam penyalaggunaan narkoba.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menerangkan, sepanjang tahun 2018, anggota yang terlibat kasus narkoba memang meningkat.
- Sopir Truk Kontainer Penabrak 16 Pengendara di Tangerang Jadi Tersangka
- Sopir Truk Kontainer Ugal-Ugalan di Tangerang Positif Narkoba
- Cegah Penyalahgunaan Narkoba, Herman Deru Akan Bangun Satu Desa Satu Rumah Tahfiz
- Berantas & Cegah Penyalahgunaan Narkotika, PTPN III Bersama BNN Jalin MoU
- Gelar Cooling System di Desa Langkan, AKBP Ruri Prastowo Sampaikan Sejumlah Pesan
- AKBP Fahrian Tekankan Peperangan terhadap Narkoba dan Peran Bhayangkari di Pilkada