90 Persen Suara Muhammadiyah Diklaim Masuk Jokowi-JK

jpnn.com - SOLO - Sekitar 90 persen suara warga Muhammadiyah diklaim bakal masuk ke pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Menurut tokoh senior Muhammadiyah, Abdul Munir Mulkhan, hanya sebagian kecil yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta).
"Sebanyak 90 persen ke nomor dua. Sisanya ke nomor satu," ujarnya usai menjadi pembicara dalam seminar di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (20/6).
Untuk membuktikan klaimnya, Munir merujuk pada kehadiran sejumlah tokoh senior Muhammadiyah dalam acara seminar yang dihadiri Jokowi hari ini. Ia menuturkan, kehadiran para tokoh senior itu menunjukkan keberpihakan kepada Jokowi-JK.
Jika suara para senior Muhammadiyah sudah condong kepada Jokowi-JK maka ia yakin warga Muhammadiyah di kalangan akar rumput juga akan sama.
"Kalau senior-senior sudah (dukung), ya 'akar rumput'-nya juga ikut," ucap Munir.
Soal isu berbau SARA yang dituduhkan Jokowi, Munir memastikan bahwa warga Muhammadiyah tidak mempercayainya. Menurutnya, tabloid Obor Rakyat yang mendiskreditkan capres nomor urut 2 itu tidak beredar di pesantren-pesantren asuhan Muhammadiyah.
Kampanye hitam, sambungnya, justru menambah simpati warga Muhammadiyah terhadap sosok Jokowi. "Makin di black campaign, kita makin yakin sama Jokowi," tandas Munir. (dil/jpnn)
SOLO - Sekitar 90 persen suara warga Muhammadiyah diklaim bakal masuk ke pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Joko
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Waka MPR Ibas Ajak Generasi Muda Kembangkan Ekonomi Kreatif Lokal ke Kancah Global
- PP Himmah Minta KPK Segera Periksa Senator terkait Dugaan Suap Pemilihan Pimpinan DPD
- PDIP Jatim Berbagi, Said Singgung Ekonomi Rakyat Tak Baik dan Daya Beli Turun
- BMKG: Hujan Deras Masih Guyur Jabodetabek Hingga 11 Maret
- Revisi UU Kejaksaan Menuai Pro dan Kontra, Pakar Sarankan Penundaan
- PSI: Ahok Seharusnya Jadi Whistle Blower Saat Masih Menjabat Komut