900 Guru Terancam tak Dapat Tunjangan
jpnn.com - SUBANG - Akbiat tidak bisa memenuhi minimal 20 jam mengajar, sebanyak 900 guru berstatus PNS (pegawai negeri sipil) di Kabupaten Subang terancam tidak mendapat tunjangan sertifikasi atau profesi.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Subang, E Kusdinar mengatakan, sesuai aturan untuk guru PNS yang berhak menerima tunjangan profesi setiap minggunya wajib mengantongi minimal 20 jam mengajar.
Namun saat ini ada ratusan guru yang belum bisa memenuhi kewajiban sebagai syarat wajib untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi.
"Kalau syarat jam mengajar ini tidak terpenuhi minimal 20 jam, ya tidak akan dapat tunjangan profesi," ujar Kusdinar kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN).
Diungkapkan Kusdinar, jumlah guru yang akan mendapat tunjangan sertifikasi tahun 2014 ini sebanyak 5.267 orang untuk triwulan pertama, yaitu untuk tunjangan sertifikasi bulan Januari hingga bulan Maret.
"Mulai Minggu ini tunjangan bisa dicairkan. Memang sempat tertunda selama 5 bulan akibat pembahasan APBN Perubahan 2013 yang waktunya bersamaan dengan kebijakan kenaikan gaji," ungkapnya.
Dirinya berharap para guru yang bisa memenuhi jam mengajar bisa diupayakan mendapat tunjangan. Adapun jumlah guru yang terancam tidak mendapat tunjangan mencapai 900 orang, dan masih dalam proses validasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Jumlah jam mengajar mereka masih divalidasi Kemendikbud. Mudah-mudahan mereka bisa lolos dan mendapat tunjangan," tutup Kusdinar.(ded/din)
SUBANG - Akbiat tidak bisa memenuhi minimal 20 jam mengajar, sebanyak 900 guru berstatus PNS (pegawai negeri sipil) di Kabupaten Subang terancam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia
- Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second Life