907 Kasus Difteri, 44 Meninggal Dunia
Minggu, 31 Desember 2017 – 09:04 WIB
”Beberapa fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta telah siap untuk memberikan pelayanan imunisasi difteri kepada orang dewasa dengan pembayaran yang bervariasi jumlahnya,” ujarnya.
Walaupun sudah divaksinasi, bukan berarti kebal 100 persen. Ahli imunologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Iris Rengganis, SpPD-KAI menuturkan jika menjaga pola hidup dan mengurangi kontak dengan penyandang difteri adalah salah satu cara mengurangi peluang tertular.
”Kalau untuk vaksin, dua minggu baru terbentuk imunitas dalam tubuh. Jadi tidak heran kalau ada kasus yang setelah divaksin masih tertular,” bebernya. (lyn)
Kemenkes sudah menemukan 907 kasus difteri, di mana 44 di antaranya meninggal dunia.
Redaktur & Reporter : Soetomo
BERITA TERKAIT
- IDAI Sebut Campak, Rubela, dan Difteri Masih Mengancam Anak-Anak, Risikonya Meninggal
- 5 Profesi Ini Wajib Disuntik Vaksin Difteri
- Sedang Sakit, Bolehkah Mendapat Vaksin Difteri?
- Fakta tentang Penyakit Difteri yang Perlu Anda Tahu
- Perhatikan hal ini Terkait Difteri
- 4 Alasan Orang Dewasa Masih Perlu Vaksin Difteri