91 Persen Penyandang Disabilitas Ternyata Belum Mendapat Akses Internet
Hal itu diyakininya bisa berdampak positif bagi kaum difabel maupun negara. Pasalnya, Indef menemukan kalau ekonomi digital memberikan kemudahan dan seharusnya juga bisa dimanfatkan difabel untuk berdaya saing.
Sementara pemilik The Able Art Tommy Budianto mengakui, aksesibilitas internet difabel masih kurang.
"Tetapi, jangan menyerah, karena di luar sana banyak difabel yang bisa sukses dengan segala keterbatasannya. Bisa berkarya dan menjadi role model," ucap dia.
Dia pun berharap agar pemangku kepentingan bisa meningkatkan angka melek digital difabel.
Hal itu diyakininya akan menjadi pemacu dan semangat bagi difabel untuk ikut mengembangkan ekonomi digital dan tentunya berkontribusi pada pemulihan ekonomi negara.
Sementara itu, Public Affairs Senior Lead Tokopedia Aditia Grasio Nelwan mengatakan Tokopedia hadir menciptakan ekosistem yang inklusif, menyasar semua kalangan, termasuk penyandang difabel.
"Kami ingin memberikan cara yang mudah dan nyaman untuk memenuhi kebutuhan pengguna sehingga bisa fokus dalam mengembangkan bisnisnya. Kami mendukung siapapun untuk mulai saja dulu, semua selalu ada, dan selalu bisa," paparnya.
Dengan mengedepankan inklusifitas, Tokopedia berkeyakinan setiap orang yang mempunyai niat dalam berusaha bisa menemukan peluang.
Akses internet sangat penting untuk ekonomi digital yang memberikan kemudahan dan seharusnya juga bisa dimanfatkan penyandang disabilitas untuk berdaya saing.
- Sribufest 2024 Jadi Ajang Apresiasi bagi Freelancer Penggerak Ekonomi Digital
- Peduli Atlet Disabilitas, ASABRI Dukung Turnamen Menembak Pusrehab Kemhan
- Mensos Temukan 1 Keluarga Penyandang Disabilitas di Surabaya Tak Terima PKH
- Datangi Rumah Penerima Manfaat, Wamensos Agus Jabo Bilang Begini
- Janji Robinsar Fajar di Debat Perdana, Beri Kesetaraan Disabilitas & Bangun Youth Center
- Mendukung Ekonomi Digital, EdgeConnex Mengakuisisi Lahan di Lippo Cikarang Cosmopolis