924 Warga di Aceh Mengidap Penyakit HIV AIDS
jpnn.com, BANDA ACEH - Pemerintah Aceh mengampanyekan pencegahan penularan penyakit HIV AIDS, sifilis dan hepatitis B dari ibu ke anak melalui deteksi dini penyakit tersebut.
Melalu kampanye itu diharapkan penanganannya dan pencegahan penyakit itu bisa dilakukan sesegera mungkin.
"Saat ini capaian ibu hamil yang diperiksa HIV-AIDS, sifilis dan hepatitis B belum mencapai 90 persen," kata Wakil Ketua TP-PKK Aceh Dyah Erti Idawati di Banda Aceh, Rabu
Penyataan itu disampaikan Dyah saat membuka workshop dengan lintas sektor dan lintas program dalam upaya eliminasi penularan HIV, sipilis dan hepatitis B dari ibu ke anak.
Dia menyebutkan kesadaran masyarakat sangat minim untuk memeriksa diri terkait hal itu.
Masyarakat dinilai masih belum bersedia untuk diperiksa HIV-AIDS dan sifilis dikarenakan stigma atau pandangan negatif pada penderita penyakit tersebut.
Menurutnya, ibu hamil yang positif HIV AIDS, sifilis atau hepatitis B sangat besar kemungkinan menularkan ke bayi dalam kandungannya.
"Oleh sebab itu dibutuhkan kesadaran kita agar ibu hamil mau memeriksakan dirinya," katanya.
Tercatat kasus HIV AIDS di Aceh mencapai 924 orang dengan angka kematian mencapai 347 orang.
- Hasil Survei, Pria Lebih Tertarik Pakai Kondom Tipis Tanpa Tip, Okamoto Solusinya
- Hadir dengan Wajah Baru, Layanan Jak-Anter Beri Kemudahan Bagi Klien ODHIV
- Satgas MTF TNI Konga XVIII-O UNIFIL Terima Pembekalan dari UN Counselor
- Saga Ajak Ratusan Nelayan Makin Peduli pada Kesehatan lewat Penyuluhan
- Lestari Moerdijat Ajak Semua Pihak Dorong Pemenuhan Hak Perempuan di Lingkar HIV
- Pupuk Kaltim Gelar Seminar P2HIV/AIDS & Defensive Riding Bagi Pelajar di Bontang