94 Ribu Ton yang Diimpor Itu Bukan Beras tapi Menir
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian menanggapi gencarnya kritikan akan besarnya impor beras dalam tiga tahun terakhir kepemimpinan Jokowi-JK.
Menurut kementan, ada kesalahpahaman dalam memahami impor beras yang terjadi pada beberapa tahun terakhir.
Sebagaimana ramai beredar, ada total 1,2 juta impor beras yang terjadi pada tahun 2016. Kemudian ada lagi 94 ribu ton yang masuk pada periode Juni-Mei 2017.
Kementerian pertanian telah melakukan cek terhadap data Badan Pusat Stastistik (BPS) maupun ke pelabuhan.
Kepala Pusat Data dan Informasi Pertanian Kementan Suwandi kepada Jawa Pos kemarin (22/10) menyatakan bahwa jumlah 1,2 juta ton tersebut merupakan luncuran dari impor beras dari kontrak Bulog pada tahun 2015.
“Sejak 2016 Kemendag tidak pernah terbitkan ijin impor, jadi itu beras luncuran tahun 2015,” kata Suwandi.
Suwandi menjelaskan, beras impor kontrak Bulog tahun 2015 tiba dalam dua tahap.
Sebagian pada tahun 2015, namun sisanya tiba pada awal tahun 2016. Jadi tidak bisa dianggap sebagai beras yang diimpor pada tahun 2016.
Impor 94 ribu ton pada awal 2017 merupakan beras pecah 100 persen atau yang biasa disebut beras menir.
- Kementan Beri Pendampingan dan Penerapan Mekanisme ke Petani di Merauke
- Kementan Perkuat Integrasi Pelaku Usaha Dukung Daya Saing Produk Hortikultura Lewat Forum Ini
- Dukung Pangan Bergizi, Kementan Gelar Bimbingan Teknis Pemanfaatan Pekarangan
- Soal Rencana Impor Beras 1 Juta Ton, DPR Minta Pemerintah Serap Gabah Petani Lokal Dahulu
- KPK Panggil Auditor Utama BPK terkait Kasus Korupsi X-Ray di Kementan
- Optimalkan Produksi Beras Nasional, Kementan Siapkan Brigade Pangan dari Bone